Pangeran Arab Tolak Jual Sahamnya Sepeserpun di Twitter

Miliarder sekaligus Pangeran Arab Saudi, Alwaleed bin Talal menegaskan, tidak akan menjual sahamnya di situs microblogging Twitter melalui penawaran umum saham perdana (IPO) yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini.
Pada 2011, keponakan Raja Abdullah ini menanamkan modal melalui perusahaan investasi miliknya Kingdom Holding di Twitter mencapai US$ 300 juta. “Twitter merupakan investasi sangat strategis bagi kami. Kami percaya, ini baru awal saja dan kami telah menginvestasikan US$ 300 juta di perusahaan. Kami tidak akan menjual sepeserpun saat IPO nanti,” kata Alwaleed yang enggan mengatakan, apakah Ia beniat membeli saham baru di Twitter saat IPO nanti.
Ia pun senang bisa menjadi bagian dari investor Twitter yang dipercaya akan mendatangkan keuntungan berlipat-lipat di kemudian hari. Menurutnya, dengan 300 juta pengguna Twitter dan setengah miliar kicauan perharinya, hal ini memiliki potensi pertumbuhan bisnis yang luar biasa. “Kami mendengar, perusahaan bernilai US$ 14 miliar hingga US$ 15 miliar. Namun kami percaya, nilainya bisa lebih dari itu,” ungkapnya.
Ia juga memperingatkan CEO Twitter Dick Cosotolo agar berhati-hati dan tidak mengulangi kesalahan Facebook sewaktu menggelar IPO pada tahun lalu. Saham jejaring sosial yang didirikan Mark Zuckerberg itu sempat anjlok, tak lama setelah go-public. “Pelajaran yang dapat dipetik ialah jangan menjual terlalu banyak, jangan serakah. Harga mesti tepat dan realistis,” saran sang pangeran.
Alwaleed sendiri merupakan sosok yang diawasi ketat dalam pasar internasional karena kesuksesannya berinvestasi melalui Kingdom Holding. Raksasa Citigroup dan grup media milik Rupert Murdoch, News Corp juga menjadi bagian dari investasi Alwaleed.
Sumber: Reuters













