Google Caplok Nest Labs Senilai US$ 3,2 Miliar
Raksasa internet Google telah memperluas kehadirannya di peralatan rumah tangga cerdas dengan membeli Nest Labs, sebuah produsen alat pengatur suhu (termostat) cerdas dan pedeteksi asap. Nilai transaksinya pun cukup fantastis dan menjadi kedua terbesar sejak membeli Motorola Mobility pada 2012 silam.

Senin pekan ini, seperti dilansir dari the Guardian, Google mengumumkan telah mengakuisisi Nest Labs senilai US$ 3,2 miliar atau hampir setara dengan Rp 38 triliun. Kesepakatan ini akan selesai ditutup dalam beberapa bulan ke depan. Setelah itu selesai, semua karyawan Nest akan diboyong ke markas Google.
“Mereka sudah memberikan produk yang luar biasa bagi Anda dengan menghadirkan termostat hemat energi dan pendeteksi asap atau CO2 dalam membantu melindungi keluarga Anda. Kami sangat bersemangat membawa pengalaman besar ke banyak rumah di lebih banyak negara dan mewujudkan impian mereka,” kata CEO Google, Larry Page.
Nest Labs sendiri didirikan oleh dua mantan eksekutif Apple, Tony Fadell yang sekarang menjadi CEO Nets dan Matt Rogers pada 2010 silam. Fadell dikenal sebagai “the father of the iPod”, sebelum dirinya meninggalkan Apple pada 2008 silam. Kini, Fadell bersama Nest Labs telah meiliki 300 paten teknologi yang berhubungan dengan peralatan rumah tanga hemat energi.
Melalui pernyataan resminya, Fadell mengatakan, pihak Google berjanji tak akan mengubah nama Nest meski telah berpindah pemilik. “Dengan kata lain, Nest akan tetap Nest, Kami memiliki momentum yang besar, namun ini ibarat sebuah kapal roket. Google memiliki sumber daya bisnis, skala global, dan jangkauan platform dalam mempercepat pertumbuhan Nest di hardware, software, dan layanan untuk rumah tangga,” ujarnya.
Termostat cerdas buatan Nest dikenal mampu membaca perilaku pengguna dan menentukan, apakah bangunan sedang dipakai atau tidak dengan menggunakan sensor suhu, kelembaban, aktivitas, dan cahaya. Sementara pendeteksi asapnya mampu memberikan peringatan langsung ke pemilik rumah bila seandainya terdapat asap yang dicurigai akan menimbulkan kebakaran dan juga dapat langsung menghubungi pemadam kebakaran. Canggihnya lagi, kedua perangkat tersebut bisa terhubung atau dapat diakses dari jarak jauh melalui smartphone.