Stephen Elop Ditunjuk Jalankan Bisnis Xbox dan Tablet di Microsoft
Dalam sebuah bocoran memo internal yang beredar, mantan bos Nokia, Stephen Elop, akan ditunjuk untuk menjalankan sebuah divisi di Microsoft. Divisi yang dikepalainya merupakan divisi yang tengah sibuk akhir-akhir ini, yakni divisi yang menangani game dan piranti termasuk Xbox, Surface, entertainment dan bisnis game.
Microsoft mengangkat Elop sebagai eksekutif di sana saat perusahaan tersebut mengakuisisi divisi device dan layanan Nokia. Elop sebelumnya adalah salah satu kandidat untuk menjadi CEO di Microsoft menggantikan Steve Ballmer, tetapi akhirnya Satya Nadella-lah yang terpilih. Elop akan menggantikan pejabat sebelumnya, Julie Larson-Green yang akan dipindah pada jabatan yang baru. Dalam bocoran memo yang dilansir dari laman TechCrunch, Larson-Green menyatakan bahwa dia akan mengepalai tim dalam aplikasi ‘My Life & Work’ serta layanan dari grup Microsof dengan jabatan sebagai CEO. Larson-Green sendiri hanya menjabat sekitar 7 bulan sebelum dipindah ke divisi barunya, setelah kepala sebelumnya, Don Mattrick meninggalkan Microsoft untuk berpindah menjadi CEO Zynga tahun lalu. Di bawah pengawasan Larson-Green, Microsoft meluncurkan konsol Xbox One, tablet Surface 2 dan tablet Surface Pro 2, serta Xbox layanan music dan video.
Dan tugas baru Elop nanti adalah mengepalai dan menjalankan divisi Device and Studios Microsoft yang di dalamnya meliputi games dan platform hardware Xbox. Berbeda dengan mantan CEO Microsoft Steve Ballmer yang menganggap bahwa Xbox merupakan usaha yang menguntungkan bagi perusahaan, Elop malah dikabarkan meyakini bahwa brand gaming tersebut harus dihapuskan. Menurut laporan Bloomberg, Elop menginginkan untuk menghapuskan Xbox One, dan menyatakan bahwa Xbox bukan merupakan hal yang penting bagi strategi perusahaan tersebut. Meskipun Xbox 360 dan Xbox One masih terus dipasarkan, namun kabarnya Elop menganggap brand tersebut tidak menguntungkan. Dalam laporan Bloomberg disebutkan bahwa Elop akan mempertimbangkan untuk menjual bisnisnya yang sehat, misal konsol game Xbox tersebut, jika dia memutuskan hal tersebut merupakan sesuatu yang penting bagi strategi perusahaan.
Senada dengan Elop, menurut laporan analis pasar, beberapa divisi entertaiment Microsoft telah merugi milyaran dolar. Namun tetap saja, menghapuskan kategori game secara menyeluruh bukanlah sebuah solusi jangka panjang yang baik karena konsol Xbox One sendiri membuktikan berhasil memiliki 740 juta jam dimainkan sejak diluncurkan di 13 negara pada 22 November lalu serta lebih dari 2,27 juta game Xbox One dan Xbox 360 terjual di bulan Januari tahun lalu.
Sebagai perusahaan yang tengah berusaha memposisikan konsol berkinerja seperti mesin game yang kredibel, melihat pada visinya, Elop mungkin adalah oang terakhir yang akan ditunjuk untuk memimpin divisi tersebut. Namun kita tunggu saja, apakah langkah Elop untuk menghapus brand Xbox demi menyelamatkan milyaran dolar akan dilaksanakan nanti, dan apakah penunjukkan Elop ini merupakan langkah yang positif untuk Microsoft , untuk masa depan Xbox pada khususnya dan masa depan gaming pada umumnya.













