Kakao Talk Janji Tak Akan Seperti Layanan WhatsApp

Beberapa waktu lalu dalam ajang Mobile World Congress (MWC) 2014, CEO WhatsApp, Jan Koum berjanji, mempertahankan aplikasinya tetap menjadi sederhana seperti sekarang, meski telah dibeli Facebook. Namun hal itu justru tak akan dilakukan Sirgoo Lee, CEO Kakao Talk yang satu panggung dengan Koum dalam sesi keynote di ajang MWC tersebut. Dirinya berjanji akan membawa layanan instant messaging-nya kaya fitur.
Di hadapan publik yang hadir, seperti dikutip dari Wall Street Journal, Lee menjelaskan, pihaknya berencana menghadirkan belasan layanan baru pada platform aplikasi pesannya tersebut. Mulai dari percakapan sederhana, game sosial, aplikasi berbagi foto seperti instagram, hingga online-shop. “Kami mencobanya segala hal dan layanan. Anda bisa menyebutnya sebagai naluri demi kelangsungan hidup,” ungkapnya.
Bukan hanya itu saja, Lee membocorkan bahwa Kakao Talk tengah menguji tujuh hingga delapan proyek baru lagi. Sayangnya, Ia tak menjelaskan proyek apa saja yang sedang digarap Kakao. Namun Ia meyakini, lewat cara itulah Kakao diharapkan bisa menemukan berbagai pemasukan yang baru.
Saat ini, lanjut Lee, sumber pendapatan terbesar Kakao Talk masih dari platform game sosial. Layanan ini di negeri asalnya, Korea Selatan, memang sedang digemari pengguna smartphone usia remaja. Satu game saja yang populer di Kakao Talk bisa mendatangkan laba mencapai US$ 6,5 juta atau sekitar Rp 73 riliun.
Adapun game sosial di Kakao Talk yang cukup populer, seperti Anipang dan Candy Crush Saga. Berbagai game tersebut, seperti halnya yang ditawarkan LINE, memungkinkan pengguna bisa bermain bersama dengan teman yang ada di daftar kontaknya. Pengembang game dan Kakao Talk pun juga sudah mempromosikan berbagai barang virtual yang dibeli penggunanya.
Pemasukan lainnya ialah layanan Plus Friend. Layanan itu memungkinkan pengguna Kakao Talk bisa berteman secara virtual dengan merek ternama, media massa, hingga selebritis top dunia. Sebagai contoh, restoran cepat saja McDonald dan penyanyi kenamaan Psy kerapkali memanfaatkan layanan tersebut guna meraih penggemarnya. Dua tahun diluncurkan, Plus Friend telah menjadi sumber pendapatan kedua Kakao. Sebab, mereka yang bermitra di Plus Friend juga membayar sejumlah biaya kepada Kakao.