Robot “Galaxy S4” Mampu Pecahkan Rekor Kubus Rubik
Seberapa cepat, Anda dapat memecahkan teka-teka Kubus Rubik (Rubik Cube) ukuran 3×3? Seminggu? Sehari? Sejam? Atau bagaimana bila hanya memakan waktu 3,253 detik saja? Ya itulah yang dilakukan Cubestormer 3, sebuah robot yang berhasil memecahkan rekor tercepat memecehakan teka-teki kota berwarna itu.

Yang cukup mengejutkan ialah otak dari Cubestormer 3 ini menggunakan Galaxy S4. Nama yang tak asing lagi untuk sebuah smartphone high-end buatan Samsung. Perangkat tersebut ditenagai prosesor octa-core Exynos 5 yang berbasiskan ARM Cortex-A15 dan Cortex-A7.
Kinerja Galaxy S4 digunakan untuk menganalisi Kubus Rubik, menghitung urutan pergerakan kotak yang benar, dan mengintruksikan empat tangan robot untuk melakukan manipulasi. Robot tersebut juga dibantu prosesor ARM9 dan delapan blok mainan LEGO Mindstorm EV3 untuk mengurutkan dan mengontrol motor penggerak.
Perolehan waktu 3,253 detik ini berhasil mengalahkan rekor sebelumnya yang juga dilakukan oleh Cubestormer II (menggunakan Samsung Galaxy S2) pada 2012 dengan catatan waktu 5,27 detik. Bahkan, juga mengalahkan catatan rekor manusia yang dipegang Mats Valk dari Belanda dalam waktu 5,5 detik pada tahun lalu. Dengan begitu, Cubestormer 3 berhasil memperoleh Guinness World Record untuk robot tercepat dalam memecahkan teka-teki Kubus Rubik.

“Kami tahu bahwa Cubestormer 3 memiliki potensi untuk mengalahkan rekor yang ada, namun robot dapat melakukan operasi fisik yang lebih cepat dari mata manusia yang biasanya selalu ada unsur resiko,” kata David Gilday, salah pencipta Cubestormer 3 dalam sebuah pernyataan di website ARM.
Cubestormer 3 sendiri ciptakan oleh Gilday bersama Mike Dobson, seorang insinyur sistem keamanan di Securi-Plex. Keduanya telah menghabiskan waktu sekitar 18 bulan untuk merancang robot canggih tersebut.
“Usaha memecahkan rekor merupakan hal yang sedikit menyenangkan bagi kami. Namun, fokusnyata kami ialah untuk menunjukan apa yang dapat dicapai dengan teknologi yang tersedia saat ini dapat menginspirasi anak-anak muda untuk mengambil peran yang lebih besar dalam ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, dan matematika,” ungkap Gilday.