Intel Pilih Android Ketimbang Windows untuk Tablet?
Android adalah pasar tablet yang mesti digapai Intel setelah tak begitu sukses bermain di pasar tablet ber-platform Windows. Intel berharap, dari 40 juta tablet yang dijual tahun ini, 80 hingga 90 persennya berasal dari tablet dengan OS Android.

“Sekitar 40 juta tablet Intel yang dikirimkan tahun ini akan memberikan pendapatan perusahaan dari 15 persen menjadi 20 persen dari pasar tablet,” kata Chief Finance Officer Intel, Stacy Smith, seperti dikutip dari Computer World. Ia menambahkan, pada kuartal pertama tahun ini, pihaknya sudah mengirim lima juta chip.
Langkah Intel ini guna mengejar ketertinggalannya dari ARM, perusahaan arsitektur chip asal Inggris yang menguasai sebagian besar pasar tablet saat ini. Terlebih, ARM bersama pemasok chip seperti Qualcomm dan MediaTek diperkirakan akan menjual 130 juta tablet pada tahun ini.
Kebanyakan tablet Intel yang menjalani OS Android saat ini masih menggunakan keluarga chip yang lebih tua, yakni Medfield dan Clover Trail+. Tablet Android pertama Intel dengan chip Bay Trail yang diumumkan pada Januari pun belum dipasarkan. Tablet dengan chip Bay Trail diperkirakan baru akan tersedia mulai akhir kuartal pertama tahun ini.

Selain itu pihaknya juga akan mengirimkan chip terbarunya, Cherry Trail, yang diklaim memiliki kinerja dan efisiensi daya lebih baik pada akhir tahun ini. Sementara tabletnya yang menggunakan chip dengan fabrikasi 14-nm itu baru tersedia pada kuartal pertama tahun depan.
Sementara itu, CEO Intel Brian Krzanich menjelaskan, bukan berarti pihaknya akan meninggalkan Windows seutuhnya. Chip Intel yang tersedia di beberapa tablet Windows saat ini, memiliki harga di bawah US$ 99. Namun, sebagian besar pasar menganggapnya terlalu murah, lalu menjualnya di kisaran US$ 125 hingga US$ 250. Dia berharap, tablet murah yang dikhususkan dunia pendidikan itu bisa “tumbuh dan mendapatkan traksi” pasar yang kuat.