Xiaomi Resmi Hadir di Indonesia Mungkin Agustus
Kedatangan Xiaomi ke Indonesia tengah diantisipasi oleh sejumlah konsumen di Tanah Air yang menginginkan smartphone terjangkau dengan spesifikasi mumpuni. Lantas kapan, vendor asal Tiongkok itu menginjakkan kakinya di Indonesia?

Dalam sebuah ajang International Cellular Shows (ICS) yang baru saja dihelat di Jakarta pada awal Juni ini yang dihadiri oleh Wakil Presiden Xiaomi Hugo Barra mengatakan, pihaknya kini tengah menyelesaikan sejumlah proses sertifikasi produknya di Indonesia.
“Ini mungkin akan selesai dalam beberapa bulan,” ujar Barra, seperti dikutip dari Tech in Asia. Salah satu flagship smartphone high-end Xiaomi, Mi3 sudah melewati proses sertifikasi dari Ditjen Postel Indonesia dengan status “SP3, balai uji”.
Barra memang tidak secara langsung memberikan kepastian, tanggal kedatangan Xiaomi ke Indonesia. Namun pihak Erajaya, salah satu distributor terbesar di Indonesia sekaligus mitra resmi Xiaomi memperkirakan, pihaknya mulai menjual handset Xiaomi pada Agustus mendatang. Dalam ajang ICS, Erajaya juga membuka stan pameran yang menampilkan sejumlah produk Xiaomi.
Barra menjelaskan, peluncuran sejumlah smartphone Xiaomi akan dijual melalui online, namun bukan melalui website-nya sendiri seperti yang dilakukannya di Singapura dan Malaysia. Pihaknya akan bekerja sama dengan sejumlah mitra toko online lokal karena adanya prosedur hukum yang mengharuskan Xiaomi melakukan hal tersebut.
Xiaomi juga akan bekerja sama dengan beberapa mitra reseller di Tanah Air agar penyaluran distribusi dan layanan purna jual Xiaomi bisa lebih baik lagi. Rencananya, ada sekitar 15 – 16 pusat layanan Xiaomi di Indonesia yang bakal didirikan.
Xiaomi sendiri terkenal sebagai vendor yang kerap kali menjual smartphone middle-end dan high-end dengan harga yang terjangkau dari smartphone vendor lain di kelasnya. Namun yang perlu dicatat disini ialah, kemungkinkan harga ponsel Xiaomi di Indonesia bakal lebih mahal dari yang dijual di Malaysia dan Singapura. Direktur Erajaya Jeremy Sim mengatakan, harga ponsel Xiaomi bisa 10 persen lebih mahal dari negara tetangga karena adanya pengenaan PPN dan pajak penghasilan yang cukup tinggi.