Microsoft dan Google Garap Fitur Anti Maling
Microsoft dan Android akhirnya sepakat mengikuti jejak Apple, menghadirkan teknologi anti maling yang disebut “Kill Switch” di platform sistem operasi mobile mereka di masa mendatang. Langkah ini datang setelah keduanya ditekan oleh Pemerintah Amerika Serikat agar menghadirkan fitur tersebut guna mengurangi angka pencurian ponsel.

Fitur Kill Switch memungkinkan pengguna dapat mengunci layar smartphone dari jarak jauh jika seandainya dicuri atau hilang. Dengan begitu, pencuri tidak bisa menggunakan smartphone yang dicuri atau menjualnya ke toko jual-beli ponsel bekas. Ini merupakan fitur serupa yang sudah dihadirkan Apple di iOS 7 pada September tahun lalu, yang bernama iCloud Activation Lock.
Dalam laporan yang dikeluarkan Bloomberg belum lama ini menyebutkan, dalam lima bulan pertama tahun ini terjadi penurunan tingkat pencurian iPhone sekitar 19 – 24 % dibanding tahun lalu, berkat fitur anti maling dari Apple di New York, San Francsisco, dan London. Hal inilah yang kemudian menginpirasi pihak pemerintah dan parlemen AS agar sejumlah pemain platform mobile segera mengikuti jejak Apple.

Baik Android maupun Windows Phone, sebenarnya sudah menghadirkan fitur anti maling, yakni Find My Phone. Sayangnya, fitur tersebut kurang efektif mencegah pencurian ponsel dan penjualan ponsel ‘batangan’. Pasalnya, fitur tersebut hanya mampu menghapus data pribadi (hard-reset) pemilik asli beserta aplikasi ketika ponselnya dicuri. Setelah itu, seluruh fungsi ponsel bisa digunakan kembali oleh pencuri.
Meski menawarkan fungsi pelacakan ponsel yang dicuri, namun banyak pengguna tak ingin melakukan itu karena berbagai macam hal. Yang dilakukan pengguna melalui fitur Find My Phone justru memudahkan pelaku melakukan hard reset smartphone yang dicurinya.
“Dengan berbagai fitur tambahan, kami berharap teknologi ini (Kill Switch) sebagai bagian dari strategi yang lebih luas dan dapat membantu mengurangi keuntungan bagi penjahat untuk mencuri smartphone,” ungkap Fred Humphries, Vice President Microsoft for US Government Affairs.