FBI: Mobil Otomatis Bisa Dijadikan Sebagai Senjata Mematikan

Pada Agustus 2012, Google secara resmi mengumumkan mobil otomatis (self-driving) buatannya yang diklaim sudah dilakukan pengujian jarak tempuh hingga 300.000 mil sejak 2009. Keberhasilan Google dalam mengembangkan mobil otomatis ini memang menuai decak kagum sebagian besar kalangan karena kemampuannya yang dapat memahami ribuan kondisi lingkungan jalan di sekitarnya. Bahkan pihak Google juga mengklaim bahwa mobil otomatis besutannya jauh lebih aman dibandingkan pengemudi pro.
Akan tetapi, salah satu badan keamanan Amerika Serikat, FBI, memiliki pandangan lain terhadap perkembangan munculnya mobil otomatis tersebut. Menurut berita yang kami sadur dari Ubergizmo, FBI menganggap bahwa mobil otomatis sangat memungkinkan digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk dijadikan sebagai senjata mematikan.
FBI juga menuturkan bahwa mobil otomatis yang dilengkapi dengan mekanisme robot dan kecerdasan buatan AI (Artificial Intelligence) tersebut, bisa saja diprogram ulang untuk mematuhi aturan tertentu. Selain itu, FBI juga menganggap bahwa mobil otomatis ini bisa saja dijadikan sebagai bom bunuh diri yang dikemudikan oleh teroris.
Sayangnya, pihak Google sebagai pengembang mobil ototmatis tersebut belum memberikan pernyataan terkait dugaan yang disampaikan oleh FBI. Chris Urmson, selaku kepala pimpinan Google Self-driving Cars Project, menuturkan pada saat mempresentasikan hasil uji coba, “Mobil jarang bertabrakan dengan jarak dekat. Mobil kami pun mengemudi lebih lancar dan lebih aman daripada pengemudi profesional terlatih kami,”.
Saat ini, Google memang tengah menunggu persetujuan dari pemerintah daerah di Amerika Serikat, kapan mobil otomatisnya tersebut dapat melenggang di jalanan. Chris juga memandang bahwa kecelakaan tak terelakan bisa kemungkinan terjadi dan tentunya produsen mobil dan juga pengembang teknologi tersebut akan bertanggung jawab.