Review Digital Alliance R9 290 OC: AMD Hawaii Pro Melaju Kencang

Author

Reza Afrian Ramadhan

Reading time:

Graphics Card

July 25, 2014

readmode

Hawaii adalah nama dari GPU single terkencang yang dimiliki oleh AMD ini. Terdapat 2 varian yaitu Hawaii XT yang digunakan di Radeon R9 290X dan juga Hawaii Pro yang digunakan di Radeon R9 290. Terdapat beberapa perbedaan di sisi spesifikasi seperti jumlah Compute Units dimana Radeon R9 290X memiliki 44 CU dan 40 CU pada Radeon R9 290. Tentu saja terdapat sejumlah perbedaan lainnya yang berimbas pada perbedaan performa.

Dari faktor harga, Radeon R9 290 memiliki harga yang lebih murah daripada Radeon R9 290X sehingga perbedaan performa tersebut memang masuk akal. Akan tetapi, kemampuan Radeon R9 290 sendiri tidak bisa dianggap sebelah mata. Untuk menjalankan game dengan frame rate tinggi dan kualitas grafik “mentok kanan”, graphics card tersebut masih dapat diandalkan. Para produsen pun berlomba untuk menciptakan Radeon R9 290 terbaik andalan mereka dengan sejumlah cara seperti menambah spesifikasi clock, mengganti sistem pendingin reference, dan juga penggunaan komponen yang memiliki durabilitas lebih tinggi.

Digital Alliance, salah satu produsen graphics card yang sudah cukup senior tidak ketinggalan meramaikan pasar Radeon R9 290. Diberi nama Digital Alliance R9 290 OC, graphics card tersebut sudah pasti memiliki perbedaan spesifkasi clock dan juga sistem pendingin dengan versi reference-nya. Penasaran dengan kemampuan serta feature andalah graphics card yang satu ini? Yuk kita simak review-nya berikut ini 😉

Platform Pengujian Digital Alliance R9 290 OC

Prosesor: Intel Core i7 3960X @4.5 GHz
Motherboard: ASUS X79 Pro
Graphics Card:

AMD Radeon R9 200/R7 200/HD 7000/HD 6000/HD 5000 Series

NVIDIA GeForce GTX TITAN/GTX 700/GTX 600/GTX 500 Series

Memory: 4x 2GB Kingston HyperX blu. (@1600 MHz; 1.65 V)

Storage: Kingston HyperX 3K SSD

Power Supply: Corsair AX1200

CPU Heatsink: Corsair H100

Casing: Corsair 500R

Display: LCD Monitor 1920 x 1080 pixels
Input: Generic Keyboard and Mouse
OS: Windows 7 Ultimate 64-bit SP1
Driver:

Catalyst 14.6 Beta|14.4|13.12|13.11 Beta v9.2|13.11 Beta|13.10 Beta 2|13.6 Beta 2|13.1|12.2|12.3|12.8

Forceware 337.88|335.23|334.89|332.21|331.82|331.58|326.80|326.4|320.49|320.39|314.07|306.23|304.79 Beta

(*) Seluruh graphics card diuji pada setting default yang disediakan driver tersebut, pada versi tersebut.

Arsitektur

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Radeon R9 290 ini ditenagai oleh chip Hawaii yang notabene-nya sama dengan Radeon R9 290X. Ya, Hawaii Pro yang digunakan di Radeon R9 290 adalah turunan dari Hawaii XT yang terdapat pada Radeon R9 290X. Dengan beberapa pemangkasan seperti Compute Units yang tadinya berjumlah 44 buah menjadi 40 buah di Radeon R9 290. Pemangkasan tersebut berimbas pada pengurangan Stream Processors dari 2816 buah di Hawaii XT, menjadi 2560 buah di Hawaii Pro. Walaupun begitu, jumlah ROP pada kedua chip GPU tersebut tetap sama, yaitu berjumlah 64 ROP Units.

Spesifikasi

Digital Alliance R9 290 OC ini dilengkapi dengan maksimum clock GPU sebesar 975 MHz atau 28 MHz lebih tinggi dibandingkan versi reference-nya yang hanya mencapai 947 MHz. Walaupun begitu cukup disayangkan meskipun nilai maksimum clock GPU naik, chip memori graphics card ini tetap beroperasi pada clock speed standarnya yaitu 5000 MHz.

Radeon R9 290 Features

Microsoft DirectX 11.2

AMD Mantle

Mantle merupakan API terbaru dari AMD dan merupakan alternatif dari API DirectX milik Microsoft. Saat ini Mantle dioptimalkan untuk arsitektur GCN (Graphics Core Next) dimana arsitektur tersebut bisa ditemukan pada Radeon HD 7000 Series (Southern Island), Radeon R9/R7 200 Series, dan iGPU APU Kaveri. Secara sederhana, Mantle akan membuat game mendapatkan frame rate lebih tinggi atau mendapatkan kualitas grafik lebih baik dibandingkan menggunakan API di luar Mantle karena game mampu memanfaatkan sepenuhnya kemampuan graphics card AMD GCN

AMD Eyefinity 2.0

Radeon R9/R7 200 mendapatkan update pada teknologi Eyfinity dimana graphics card ini dapat menjalankan konfigurasi multi-monitor tersebut dengan menggunakan konektor DVI+DVI+HDMI. Pada graphics card generasi sebelumnya, konfigurasi Eyefinity mewajibkan penggunaan konektor Display Port. Tentu saja hal ini akan memudahkan pengguna, terutama di Indonesia, mengingat monitor dengan input Display Port cukup jarang ditemukan.

AMD Ultra HD/4K

Radeon R9 290 Series dipersiapkan untuk menangani perangkat Ultra HD alias 4K dengan resolusi gambar 3840 x 2160 piksel. Bahkan Radeon R9 290 Series siap menangani perangkat display Ultra HD/4K dengan input single stream pada refresh rate 60 Hz dengan menggunakan satu konektor Display Port.

AMD CrossfireX
AMD PowerTune with Boost

AMD TrueAudio

Discrete Digital Multi-Point Audio (Next Generation)

Radeon R9/R7 200 mendapatkan update lainnya pada teknologi Discrete Digital Multi-Point Audio yang kini dikombinasikan dengan teknologi Smart Channel Splitting. Jika pengguna menggunakan konfigurasi Eyefinity dimana setiap monitor memiliki speaker di dalamnya, maka pengguna akan mendapatkan konfigurasi speaker depan kiri, tengah, dan kanan seperti pada konfigurasi surround sound.