Sony Menyerah dengan Pasar Smartphone Low-End?
Kabar mengejutkan datang dari Sony. Raksasa elektronik asal Jepang itu telah memutuskan untuk keluar dari persaingan pasar smartphone murah atau low-end di pasar China, Amerika Selatan, dan kawasan negara berkembang lainnya.

Strategi ini dilakukan Sony agar dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan melalui penjualan perangkat mobile yang lebih mahal untuk pasar Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa. “Kami akhirnya melihat sebuah arah untuk kembali ke profitabilitas dalam sektor elektronik kami,” kata seorang eksekutif senior Sony, seperti dilansir dari The Japan News.
Sony sendiri sudah menjual perangkat mobile-nya di sekitar 60 negara. Pada Mei lalu, Sony menargetkan smartphone low-end mereka di titik harga sekitar 10.000 yen hingga 20.000 yen (Rp 1-2 jutaan) dan flagship high-end mereka bisa terjual 50 juta unit. Namun pada kenyataannya, penjualan malah melesu. Akhirnya, Sony menurunkan target penjualan tahunan fiskal mereka, dari 50 juta unit menjadi 40 juta unit ponsel.
Ke depan, Sony berencana akan terus menjual perangkat high-end melalui operator terbesar di dunia dengan jumlah pelanggan lebih dari 800 juta orang, China mobile. Selain itu mereka juga akan mempertimbangkan langkah yang sama di wilayah pasar negara berkembang lainnya yang terus tumbuh, seperti Brasil dan Argentina.
Tidak diketahui pasti, apakah Sony akan tetap merilis smartphone low-end terbaru mereka di masa yang akan datang untuk kawasan pasar tertentu. Salah satu lineup low-end mereka saat ini ialah, Xperia E-series.