Rumus Matematika Ke Motif Kain, Indonesia Bikin Juri ‘Intel ISEF’ 2015 Kagum
Seperti yang diungkapkan oleh I Kadek Sudiarsana, ia mengungkapkan bagaimana ide dari karya ilmiah berjudul “Motifs Development o f Gringsing Sarong” bermula. Hal tersebut diawali dari kegelisahannyan akan pelestarian kain Gringsing yang kian berkurang. Salah satu faktor utama bagi mereka adalah motif kain yang hanya memiliki satu jenis saja.
Untuk itu mereka mencoba mengembangkan motif terbaru dengan penerapan ilmu matematika yang mereka miliki. “Motif ini sebenarnya memiliki bentuk yang bisa di jabarkan menggunakan ilmu matematika, yang apabila salah satu parameternya diubah maka nantinya akan menghasilkan corak baru,” ujar Kadek Sudiarsana.
Rumus matematika untuk corak kain Gringsing ini kemudian ia aplikasikan pada software Graph 4.3 untuk menemukan corak motif yang baru. Saat ini telah ada lebih dari 10 corak baru yang ia temukan, dan ia mengatakan bahwa corak baru ini tidak mengubah filosofi dari kain itu sendiri. Dan kreasinya pun telah disetujui oleh wakil adat di wilayah tersebut.
Kadek Sudiarsana mengaku sama sekali tidak menyangka karya ilmiah yang terbilang cukup sederhana ini bisa menempati urutan keempat di ajang ISEF 2015. Apalagi jika dibandingkan dengan tim-tim dari negara maju lainnya seperti Rusia dan Jepang. “Bisa terbang ke luar negeri saja sudah sangat senang,” ujarnya.Tapi rupanya ide ini bisa menarik perhatian juri, bagaimana sebuah rumus matematika bisa diaplikasikan pada pengembangan budaya.
Sementara satu tim lainnya yang juga mendapatkan penghargaan di kategori yang sama adalah Luca Cada Lora dan Galih Ramadhan (SMA Negeri 1 Surakarta, Jawa Tengah). Karya ilmiah berjudul “An Inorganic Nature of Heavy Metals Absorbent” atau penyaring logam berat dari abu vulkanik, merupakan mengembangan dari riset yang dilakukan di lingkungan sekitar gunung Kelud.
ISEF 2015 berlangsung di Pittsburgh, 10 hingga 15 Mei 2015. Kemenangan tahun ini adalah yang terbesar bagi tim Indonesia selama 5 tahun mengikuti ajang ISEF. “Intel meyakini bahwa anak muda adalah kunci dari inovasi masa depan dan dalam rangka menghadapi tantangan global masa depan, kami membutuhkan pelajar dari berbagai latar belakang untuk terlibat di bidang sains, teknologi dan matematika,”ujar Deva Rachman, Corporate Affairs Director Intel Corporation.
“Harapan kami para pemenang bisa memberikan inspirasi kepada anak muda lainnya, dan untuk tahun-tahun mendatang, Indonesia bisa konsisten bahkan lebih unggul di tahun-tahun mendatang,” lanjut Deva Rachman.