Didesak Taylor Swift, Apple Janjikan Kejelasan Royalti di Apple Music

Taylor Swift menjadi satu artis yang namanya paling di depan dalam memperjuangkan hak-hak para artis dan musisi untuk perihal royalti dari layanan musik digital. Terutama dalam kasus layanan musik streaming, Taylor Swift sangat mengecam pengelola layanan semacam Spotify dan Apple Music yang baru-baru ini dirilis Apple, menyatakan bahwa layanan musik streaming sangat merugikan para arits dan musisi. Gerah dengan keadaan tersebut, Taylor Swift telah menuliskan surat terbuka untuk Apple agar meninjau ulang kebijakan layanan musik streaming agar dapat mensejahtertakan para pekerja seni musik lebih baik.
Diketahui dari WallStreet Journal bahwa Apple masih belum menentukan secara pasti mengenai jumlah pembagian royalti dari layanan musik tersebut. Namun Apple telah mempertimbangkan akan akan memberikan pembayaran royalti yang lebih besar dibandingkan Spotify. Tidak signifikan, yaitu 71,5% dibandingkan pembagian royalti sebesar 70% di Spotify.
Pada layanan Spotify, pelanggan membayar sebesar 99 cent perbulan dan pada masa promosi menghasilkan royalti setengah dari jumlah royalti normal. Dan untuk layanan bebas advertise, ada biaya tambahan sebesar 20%. Dari jumlah pelanggan Spotify sebesar 60 juta , 45 juta diantaranya menggunakan layanan ad-free. Belum lagi untuk para musisi yang ingin mendapatkan layanan premium, harus lagi membayar sebesar 10 USD perbulannya. Spotify membayarkan biaya royalti tersebut di bulan Desember silam, dengan menggelontorkan dana hanya sekitar 25 juta USD yang dibayarkan pada artis, musisi, produser dan semua pihak mengalirkan lagu mereka melalui Spotify. Pembayaran yang dilakukan Spotify pun baru dilakukan setelah perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan finansial.
Apple memastikan akan tetap membayar royalti secara penuh, meskipun dalam tiga bulan tahap percobaan layanan streaming musik tersebut secara gratis. Apple telah menyediakan modal 193 miliar USD untuk mengembangkan layanan musiknya tersebut, sebagai jaminan kejelasan royalti bagi para musisi.
Apapun yang dilakukan Taylor Swift, sebenarnya hanya ingin mendesak perusahaan agar memberi kejelasan sistem royalti yang ada. Jangan sampai ada lagi kekecewaan terjadi seperti yang dialaminya bersama Spotify, dimana dirinya begitu dirugikan karena pembayaran royalti yang dianggap tidak sesuai perjanjian. Tapi apapun yang dijanjikan oleh Apple, Taylor Swift tetap tidak mengijinkan album ‘1989’ miliknya tersedia di Apple Music. Bukan hanya Taylor Swift, Avicii pernah mengaku bahwa dirinya hanya dibayar sekitar 4000 USD oleh spotify untuk single “Wake Me Up” miliknya.