Produk-produk High-end dari GEIL

Reading time:
June 11, 2010

Jumat, 4 Juni, hari terakhir sebelum Computex 2010 dibuka untuk umum, tim Jagat melakukan aksi “sapu bersih” arena pameran di Nan Gang Exhibition Center untuk memastikan kami tidak melewatkan hal yang menarik. Di lantai pertama pusat pameran yang terdiri atas 5 lantai itulah, kami menemukan booth milik GEIL, perusahaan yang namanya merupakan singkatan dari Golden Emperor International Ltd. Sesuai dugaan, GEIL memajang produk-produk memori andalan mereka (kelas high-end) di tempat yang paling menarik perhatian: persis di tepi koridor tempat orang berlalu-lalang.

Produk yang dipajang, lebih tepatnya, berupa modul memori berkecepatan tinggi dalam keadaan terpasang di sistem utuh, lengkap dengan window beberapa program di monitornya untuk menunjukan tingginya frekuensi kerja memori yang bersangkutan. Salah satu primadona di booth Geil ini adalah modul memori seri Ultra Plus, DDR3-RAM berkecepatan 2000 MHz (PC3-16000) dengan timing CL7 yang dirancang khusus untuk sistem AMD. Ia datang dalam kemasan kit dual-channel yang memuat sepasang modul memori.

ultraplus
GEIL Ultra Plus, memori high-end untuk sistem AMD

ultraplus2
Ultra Plus in action, tertancap di sebuah sistem dengan keadaan menyala

Saat sedang melihat-lihat modul Ultra Plus, sesorang menghampiri kami dan mengajak berkenalan (bukan, dia bukan cewek, melainkan seorang laki-laki bertubuh tinggi dan kekar… sayangnya). Dia adalah Ric Chang, Field Application Engineer dari GEIL yang siap memberikan keterangan tentang produk perusahaannya pada jurnalis. “Selain Ultra Plus, kami juga mempunyai modul memori berkinerja tinggi lain, yang merupakan andalan kami untuk saat ini,” kata Ric sambil mengarahkan kami ke sebuah etalase kaca, tak jauh dari tempat Ultra Plus bercokol.

Di dalam etalase kaca tersebut, terdapat modul memori GEIL Evo Two, DDR3-RAM berkecepatan 2.500 MHz (PC3-20000) dengan timing CL9. Angka kecepatan tersebut terdengar cukup fantastis. Begitu fantastisnya sehingga GEIL merasa perlu untuk memberikan julukan “Hardcore Gaming Memory” buat produk ini. Seperti pendahulunya, Evo One, seri Evo kedua ini juga dilengkapi dengan heat spreader berteknologi Maximum Thermal Conduction and Dissipation (MTCD) untuk meredam panas sehingga memori bisa bekerja optimal.

evotwo
GEIL Evo Two, memori DDR3 berkecepatan 2500 MHz
cpuz
Dilihat dari keterangan CPU-Z, Evo Two tampaknya benar-benar bisa diajak berlari di kecepatan setinggi itu

“Untuk mendinginkan RAM berkinerja tinggi, tentu saja Anda membutuhkan solusi pendinginan yang juga sama-sama andal. Untuk itu, kami sudah punya solusinya,” kata Ric sambil menunjuk ke sebuah etalase kaca. Di dalamnya, ada GEIL Cyclone, kipas pendingin RAM yang tampak meyakinkan karena dilengkapi dengan heatsink, meskipun hanya memiliki satu buah fan. Terdapat LED di bagian kipas Cyclone yang akan menyala ketika beroperasi untuk menampilkan suhu modul RAM di bawahnya. Cukup menarik dan –yang lebih penting- bisa berguna.

cyclone
Tidak seperti kebanyakan produk sejenis, GEIL Cyclone dilengkapi sirip-sirip heatsink untuk menyalurkan panas dari modul RAM
cyclone2
Cylcone tengah beraksi. Sayang, LED kipas yang menampilkan suhu dan kecepatan rotasi tidak tampak jelas di sini. Bagian berwarna merah di antara pendaran lampu biru adalah deretan angka yang menunjukkan suhu RAM dan kecepatan fan.

Selanjutnya, Ric mengajak kami untuk melihat produk powersupply bernerek “Thortech” yang juga dibuat oleh GEIL. “Yang memproduksi tetap GEIL, hanya beda merek saja,” jelas Ric. Powersupply ini konon sudah tampil perdana di pameran CeBIT, Maret lalu. Namun, kala itu ia baru berupa prototype yang tidak bisa dinyalakan. Nah, di pameran Computex kali ini, rancangannya sudah final dan GEIL sudah pula memajang contoh produk yang 100% berfungsi, namanya Thunderbolt Plus, power supply modular yang merupakan produk andalan dari Thortech.

thor
Thunderbolt Plus, PSU keluaran Thortech
thor2
Tampak atas Thunderbolt Plus, kipas ditengahnya berukuran 13,5 cm
thor3
Bagian konektor power supply, tampak agak sedikit menyediakan kabel keluaran

Warna kuning yang sepertinya mendominasi tema PSU tech ternyata punya alasan tersendiri. “Semua produk powersupply keluaran Thortech memiliki sertifikasi 80 Plus Gold. Artinya, tingkat efisiensi mereka semua berada di atas 87 persen!” Ric menjelaskan dengan bangga. Dugaan kami, mungkin dia terlibat dalam proyek pengerjaan power supply ini. Thunderbolt Plus sendiri memiliki 3 pilihan kapasitas: 800, 1000, dan 1200 watt. Keunggulannya selain sertifikasi 80 Plus Gold tadi adalah penggunaan single rail untuk jalur 12V yang bisa menanggung arus hingga 100 Ampere di model berkapasitas 1200 watt.

Selain itu, yang juga cukup menarik perhatian Tim Jagat, ada feature tambahan berupa LCD front panel bernama iPower Meter yang bisa menampilkan bermacam-macam status yang berkaitan dengan penggunaan daya, seperti keluaran listrik dari masing-masing jalur tegangan (12v; 3,3v; dan 5v) berikut kecepatan rotasi kipas PSU. Ada pula ukuran konsumsi daya keseluruhan dan tingkat efisiensi. Cukup praktis bagi mereka yang gemar “menyiksa” unit PSU dengan melakukan overclocking atau hal lainnya. Pengguna juga dapat mengatur kecepatan rotasi fan 13,5 cm di PSU lewat front panel ini. iPower Meter datang dalam bundle kemasan PSU Thortech Thunderbolt Plus.

thor4
Thortech iPower Meter, panel depan yang menampilkan berbagai macam status dair PSU Thunderbolt Plus

Thortech juga memproduksi seri Thundebolt “biasa” (tanpa embel-embel “Plus”) yang juga memiliki sertifikasi 80 Plus Gold. “Bedanya hanya di iPower Meter front panel, jumlah rail 12 volt, serta pilihan kapasitas saja. Komponen-komponen internalnya sendiri sama kualitasnya, bersertifikasi 80 Plus Gold juga,” jelas Ric. Seri Thunderbolt dari Thortech tersedia dalam empat pilihan kapasitas: 650, 850, 1000, dan 1200 watt, serta menggunakan 4 jalur untuk keluaran tegangan 12v (quad rail).

Sayang, produk GEIL hingga saat ini masih sulit ditemukan di tanah air. Padahal, dengan produk-produk berkualitas seperti modul memori dan power supply di atas, GEIL bisa turut meramaikan pasar hardware komputer sekaligus memberikan lebih banyak pilihan pada konsumen. Kita tunggu saja, mudah-mudahan GEIL juga turut merilis produk-produknya di Indonesia. Nantikan kabar berikutnya dari Jagat Review!

Share
Load Comments

Gadget

July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…
June 17, 2025 - 0

Review Huawei nova 13 Pro: Kamera Selfie Terbaik, Desain Keren!

Huawei nova akhirnya balik lagi ke Indonesia! Ini adalah smartphone…

Laptop

September 29, 2025 - 0

Podcast: Apa Hebatnya Laptop AI? Buka-Bukaan dengan ASUS!

Belakangan ini kata “Laptop AI” semakin sering kedengaran. Biasanya ini…
September 24, 2025 - 0

Review ASUS Gaming V16 (V3607VM) 2025: Kombo Kencang-Terjangkau Buat Main Game dan Kerja

  Jujur deh ASUS, kalian bikin Laptop Gaming atau Laptop…
September 19, 2025 - 0

Review Lenovo Legion 5 (15AKP10): Laptop Gaming Performa Kencang Cocok Buat Kerja

Ini adalah Laptop Gaming Copilot+ PC pertama dari Lenovo! Prosesornya…
September 14, 2025 - 0

Rekomendasi Laptop Gaming Rp 10-15 Juta 2025 (September)

Untuk kebutuhan kerja yang berat, biasanya kita butuh laptop yang…

Gaming

September 30, 2025 - 0

Rumor: Game Lord of the Rings Baru Dikabarkan Dalam Pengembangan

Setelah cukup lama tidak digarap dengan baik, dikabarkan game baru…
September 30, 2025 - 0

Developer Escape from Tarkov Janjikan Tetap Dukung Game Setelah 1.0 Rilis

Peralihan Escape from Tarkov dari early access ke full release…
September 30, 2025 - 0

Rumor: Harga ROG Raikiri II Xbox Controller Diklaim Lebih Dari $150

ROG Raikiri II Xbox Controller yang kompatibel dengan handheld console…
September 30, 2025 - 0

Lebih Dari 50% Developer Jepang Gunakan AI Untuk Membuat Game

Penggunaan bantuan AI ternyata menjadi hal lumrah untuk developer game…