Swedia Mulai Masukan Gaming ke Beberapa Sekolah
Dibalik Pro dan Kontra efek video game untuk kaum pelajar yang kerap menjadi perdebatan di banyak negara, Swedia memberanikan diri sebagai salah satu negara pertama di Eropa yang memberlakukan gaming sebagai salah satu mata pelajaran standar layaknya mata pelajaran sekolah lainnya. Sebenarnya Swedia mulai merintis gaming sebagai salah satu subjek mata pelajaran resmi sekolah sejak awal tahun, Sweden Arlanda High School, yang merupakan sekolah pertama yang mempraktekkan hal ini.
Dengan berkembangnya eSports sebagai ajang pertarungan skill para profesional di bidang game, tak heran apabila Korea Selatan sebagai pelopor yang pertama kali menerima pelajar sebagai layaknya atlit di sekolah sejak tahun lalu, membuat negara lain seperti Swedia memberlakukan hal yang sama pada materi pendidikan mereka. “Kami akan buktikan bawa mitos tentang gaming buruk itu tidak benar dan kami disini mencoba merangkul keterampilan dan bakat mereka“, begitu ujar Magnus Alehed yang menjabat kepala sekolah yang memberlakukan mata pelajaran gaming pada sekolahnya.
Swedia akan memberlakukan materi pelajaran gaming ini layaknya mata pelajaran lainnya, dimana siswa masuk ke kelas dan berlatih memainkan DOTA 2 atau League Of Legends. Guru untuk bidang ini memang diambil dari gamer professional yang memang sudah dikenal di E-sport. Perlu diketahui, Swedia juga sebagai negara kedua di dunia yang sangat menghargai kaum gamer, tak heran banyak organisasi game online resmi ternama berasal dari negara ini. Sejauh ini sudah ada tiga sekolah di Swedia yang mendidik siswanya berlatih, belajar bagaimana
menjadi seorang gamer yang baik.
Dengan berkembangnya eSport yang kian popular di seluruh dunia dan industri game online yang berkembang semakin pesat, bukan tidak mungkin murid-murid ini akan menjadi sukses menjadi gamer professional berbakat yang tentunya menjamin masa depan mereka layaknya seorang yang mempunyai gelar Dokter atau Insinyur. Mungkin sebentar lagi akan ada gelar untuk lulusan sekolah game. Pastinya Fenemona ini akan mejadi acuan banyak negara lain untuk membuat Gaming sebagai salah satu subjek yang tidak bisa dipandang dari satu sisi negatif saja.