Rancangan Sistem Pertahanan Cyber Indonesia Akan Segera Dirampungkan

Indonesia Cyber Security Summit (ICSS) kembali digelar tahun ini, bertempat di JS Luwansa Hotel Kuningan, Jakarta. Dimana kegiatan yang diadakan selama dua hari ini (24-25 Agustus) digelar dalam rangka evaluasi keamanan sistem pertahanan cyber di Indonesia. Acara ini juga di hadiri oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika, dimana menkominfo Rudiantara hadir membuka secara resmi acara tersebut.
Pada pembukaan ICSS, Rudiantara membahas mengenai sistem pertahanan cyber Indonesia yang sampai saat ini masih dalam pengembangan. Pemertintah telah berencana untuk menyelesaikan cetak biru sistem pertahanan cyber Indonesia yang diperkirakan akan segera di rampungkan pada bulan Oktober mendatang. Yang nantinya pemerintah juga akan membentuk BCN, yaitu badan Cyber Nasional.
Adapun rancangan sistem keamanan yang bakal distandarisasi secara nasional ini akan diprioritaskan pada beberapa sektor penting yang ada di Indonesia. Setidaknya akan ada 6-8 sektor yang terkait dalam urusan pemerintahan diantaranya sektor transportasi, keuangan, perbankan, gas, kelistrikan dan juga air.
Menkominfo akan mengajak semua instansi dan kalangan bisnis swasta terkait untuk membangun sistem keamanan tersebut. Namun seperti apa cetak biru atau rancangan sistem keamanan cyber nasional tersebut baru akan dibahas secara detail pada bulan Oktober mendatang.
“Kita bisa melihat bagaimana negara lain menerapkan sistem keamanan Cyber mereka, yang tentunya akan kita adaptasikan dengan sistem-sistem yang ada di Indonesia,” ujar Rudiantara.
Pemerintah juga memiliki rencana lain di tahun 2016, terkait dengan pengelolaan hosting web di Indonesia. Pemerintah akan menyediakan sekitar 500 ribu hingga 1 juta domain gratis (.id) bagi pengelola situs di Indonesia. Namun masih dalam proses, termasuk penetapan anggaran yang nantinya akan disetujui terlebih dahulu oleh DPR, yang kemungkinan akan diberikan di bulan Oktober atau November.
“Kita berharap anggaran bisa segera disetujui, jadi programnya bisa segera berjalan,”ujar Andi Budimansyah, Ketua PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia). Domain gratis ini nantinya bisa dimanfaatkan oleh berbagai kalangan, terutama para UKM dalam negeri untuk dapat memberikan kemajuan lebih baik.