Dunia Tidak Tertarik pada 3DTV ?
Teknologi tiga dimensi memang menjadi tren belakangan ini. Hampir semua manufaktur elektronik dari gaming, kamera, hingga media display berusaha untuk menghadirkannya untuk para konsumen. Yang menjadi masalah saat ini adalah, apakah benar konsumen sebegitu tertariknya dengan teknologi terbaru ini, khususnya televisi? Para manufaktur mungkin bisa saja meyakinkan kita bahwa masa depan ada di dalam perangkat dengan teknologi 3D, namun sebuah survei menyatakan sebaliknya.
Nielsen, salah satu lembaga survei dunia terkemuka yang berfokus pada konsumen, mengumumkan hasil survei mereka yang terkait dengan teknologi tiga dimensi pada televisi (3DTV). Nielsen mengemukakan sebuah pertanyaan yang sama untuk kurang lebih 27.000 konsumen yang tersebar di 53 negara di seluruh dunia : “Apakah mereka akan membeli 3DTV dalam 12 bulan ke depan?”.
Ternyata jawaban yang didapatkan oleh Nielsen cukup mengejutkan. Walaupun terlihat bahwa ketertarikan untuk konsumen di seluruh dunia untuk membeli 3DTV masih tetap ada, namun jika dibandingkan dengan mereka yang tidak ingin dan tidak tertarik sama sekali untuk membelinya, terlihat sebuah signifikansi yang cukup tajam. Anda bisa melihat grafik di bawah ini untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas :
Terlihat bagian “Will definitely not purchase” dan “Probably won’t purchase” dengan persentase yang lebih tinggi dibandingkan yang sekedar ragu-ragu atau memang merencanakan membeli 3DTV dalam waktu 1 tahun ke depan. Frank Stagliano, GM dari TV Primary Research for Nielsen, menyatakan bahwa fenomena ini terjadi karena para konsumen masih sedang dalam tahap “wait and see” sebelum akhirnya menentukan teknologi seperti apa yang mereka inginkan. Para konsumen masih bingung memilih untuk membeli TV Plasma atau LCD atau bahkan membeli blu-ray atau HD-DVD dan menunggu untuk sebuah opsi yang lebih baik dan tentu saja untuk harga yang lebih terjangkau.
Jika melihat fenomena di Indonesia sendiri, televisi 3D yang paling murah sekalipun masih berada di luar batas kemampuan ekonomi sebagian besar masyarakat di sini. Jadi tidak akan mengherankan jika survei ini akan menghasilkan jawaban ketidaktertarikan atau penuh keraguan. Namun jika harga yang ditawarkan semakin murah, mungkin hasilnya akan berbeda.