Perusahaan Gabungan Nokia dan Alcatel-Lucent Paparkan Strategi Bisnisnya

Sebelumnya di tahun 2015, perusahaan Nokia bersama dengan Alcatel-Lucent melakukan merger. Dalam proses akuisisinya tersebut, kedua perusahaan kemudian mulai membentuk lini produk dan solusi yang lebih kuat, terlebih untuk layanan bisnis Networks. Proses akuisisi tersebut pun juga akhirnya menunjuk Robert Cattanach, yang sebelumnya bekerja di Alcatel sebagai Director of Corporate Sales, sebagai Head of Indonesia dari perusahaan gabungan Nokia-Alcatel Lucent tersebut.
Untuk memperjelas visi dan misi, serta strategi bisnis dari perusahaan gabungan ini, Robert pun memberikan presentasi mengenai update dari bisnis yang telah mereka lakukan dan yang akan dilakukan untuk ke depannya. Beberapa hal yang menjadi sorotan dalam penjelasannya, antara lain termasu di antaranya bagaimana teknologi komunikasi semakin berkembang pesat setiap saatnya.
Robert menjelaskan bahwa visi dari perusahaan adalah untuk memperluas kemungkinan dan kesempatan bagi para masyarakat di dunia untuk bisa saling terhubung satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, fokus-fokus perusahaan akan terarah kepada bagaimana jaringan virtual yang pintar dan konektivitas yang semakin mudah bisa tercapai. Beberapa di antaranya termasuk juga jaringan terpusat di era cloud, pemimpin bidang software, jaringan performa tinggi untuk tingkat enterprise, serta ekosistem 5G beserta Internet of Things.

“Dahulu, orang mungkin lebih terfokus kepada bagaimana bisa menciptakan sebuah produk fisik dengan hardware yang lebih canggih. Namun kini software memegang peranan penting untuk bisa menghasilkan sebuah cara kerja yang lebih efisien dan inovatif. Selain itu juga, telah diprediksi bahwa topic Internet of Things akan semakin marak hingga tahun 2020 mendatang.”
Sementara dipaparkan juga beberapa bisnis perusahaan gabungan Nokia-Alcatel Lucent, yaitu bisnis Networks yang antara lain termasuk Mobile Networks, Fixed Networks, IP/Optical Networks, Applications and Analytics, di mana keempatnya terpisah dari Nokia Technologies dan Bell Labs. Selain memiliki lini bisnis dan solusi yang semakin berkembang, Nokia sendiri efektif akan memiliki 6 orang pemimpin bisnis tambahan yang akan menjabat sebagai Chief Financial Officer, Chief Customer Operations Officer, Chief Innovation & Operating Officer, Chief Human Resources Officer, Chief Strategy Officer dan Chief Marketing Officer.