Norton Security: Atasi Ancaman Ransomware dengan Langkah Mudah
Ransomware telah berkembang menjadi salah satu ancaman cyber yang paling berbahaya bagi perusahaan maupun konsumen. kerugian global pun tak tanggung-tanggung yaitu hampir mencapai ratusan juta dolar.
Dalam 12 bulan terakhir, ransomware telah mencapai tingkat ancaman baru. Komplotan ransomware utama ternyata telah berhasil menempatkan malware pada jutaan komputer. Pengguna yang terserang ransomware menemukan data berharga mereka ternyata terkunci oleh enkripsi khusus yang seringkali tidak dapat dipecahkan sehingga mau tak mau pengguna menyerah dan kemudian harus membayar sejumlah uang pada komplotan tangan jahil ini.

Angka infeksi ransomware pun terus meningkat dengan ditemukannya sejumlah kelompok ransomware baru setiap tahun, dengan jumlah mencapai 100 kelompok ransomware hanya pada tahun 2015. Di tahun 2016 ini, rata-rata uang tebusan yang dituntut penyerang telah meningkat hingga US$679, angka ini jauh meningkat dari angka US$294 pada tahun 2015.
Meskipun dengan cara serangan acak berskala besar masih merupakan jenis serangan yang dinilai ringan dan sederhana, ternyata terdapat bukti peningkatan serangan tertarget terhadap pelaku bisnis. Sejumlah kelompok ransomware telah mulai menggunakan teknik serangan canggih yang menunjukkan tingkat keahlian yang mirip dengan serangan mata-mata cyber kelas professional

Ransomware sendiri saat ini juga termasuk jasa yang diperjuabelikan di black market web. kemunculan ransomware sebagai jasa (ransomware-as-a-service/RaaS) berarti akan semakin banyaknya penjahat cyber yang dapat memperoleh jenis ransomware yang beragam dengan cara mudah, termasuk kelompok non pro dengan level keahlian yang bisa dibilang relatif rendah.
Antara Januari 2015 sampai April 2016, Amerika Serikat merupakan kawasan yang paling banyak diserang oleh ransomware, dengan presentase sebesar 31% dari serangan global. Sementara 10 negara lain dengan serangan ransomware terbanyak antara lain, Italia, Jepang, Belanda, Jerman, Inggris, Kanada, Belgia, India, dan Australia. Sekitar 43% korban ransomware adalah karyawan dari suatu perusahaan. Indonesia sendiri menurut Symantec merupakan Negara dengan populasi tertinggi pengguna Internet yang berpotensi besar terkena ancaman ransomware .Menurut data dari Symantec Indonesia sejauh ini merupakan peringkat ke 13 di region asia tenggara dengan total serangan sebanyak hingga 14 kali dalam 1 hari.

Norton Security yang menggunakan engine security canggih dapat memberikan perlindungan maksimal dengan fitur Sonar Behaviour Engine dimana fitr ini akan langsung memblock aplikasi mencurigakan yang berpotensi menyerang system, Terdapat juga Machine learning dengan nama Sapient yang memang diciptakan oleh Symantec sebagai Engine Heuristic Technology yang dilatih untuk mencegah software Ransomware bekerja.
Chee Choon Hong mewakili Norton dari Symantec yang juga menjadi pembicara pada media briefing beberapa hari yang lalu di kawasan SCBD Jakarta memberikan beberapa tips untuk pengguna agar terhindar dari ancaman yang cukup berbahaya ini yaitu dengan cara menggunakan password yang kuat, berhati hati ketika menlakukan Click pada konten di Internet, gunakan software security terpercaya seperti Norton Security yang dapat melindungi semua perangkat anda dengan langkah mudah, Jangan mudah tertipu oleh bentuk ancaman palsu yang hanya coba memeras dengan trik trik palsu , selalu lakukan cek dan ricek, dan yang terakhir selalu back up data penting anda, sehingga apabila data anda dicuri atau hilang anda masih dapat langsung melakukan recovery.