Kenapa Kamera Ganda atau Dual Camera Menjadi Penting pada Smartphone?

Reading time:
January 9, 2018
huawei

OK, tren akhir-akhir ini adalah smartphone seakan harus memiliki dual camera atau kamera ganda. Tapi, apa sih sebenarnya yang membuat tren ini menjadi penting? Atau sebenarnya tidak penting? Mari kita bahas hal-hal yang terkait seputar dual camera pada smartphone ini.

Berawal Dari Kebutuhan Unik

Pada dasarnya, ada dua kebutuhan yang ingin dicapai dengan dua kamera:

  1. Memperoleh efek bokeh
  2. Memperoleh efek zoom (baik zoom out maupun zoom in) tanpa mengorbankan kualitas. Smartphone dilengkapi dengan 2 lensa yang berbeda lensanya. Bisa ultra-wide dan wide (normal) atau tele dan wide (normal).

Dari kedua kebutuhan yang ingin dicapai ini, efek bokeh adalah yang paling banyak “dikejar” oleh para produsen.

Apa itu “Bokeh”?

Salah satu ciri hasil foto yang kerap diperoleh dari sebuah kamera berukuran sensor besar, seperti DSLR atau mirrorless, baik itu bersensor APS-C atau full-frame adalah adanya blur di latar belakang (kadang di depan juga). Ini sangat berbeda dengan hasil foto yang dibuat dengan sensor kecil, yang susah memperoleh hasil dengan latar belakang blur. Oleh sebab itu, hasil foto dengan latar belakang blur ini kerap diasosiasikan dengan hasil foto kamera mahal.

nova

Dalam dunia fotografi, kualitas atau bentuk blur di latar belakang yang merupakan akibat dari tidak fokus pada latar belakang ini disebut bokeh. Pada akhirnya, kini bokeh menjadi istilah untuk blur di background itu sendiri.

Pada dasarnya, ada alasan kenapa blur di latar belakang ini membuat sebagian foto tampil menarik. Akibat background blur, obyek utama foto akan tampil tanpa terganggu latar belakangnya. Jadi, dengan blur di latar belakang, obyek tampil dengan lebih kentara.

Kamera Bersensor Kecil Pun Ingin Memperoleh Efek “Bokeh”

dual camera

Jadi, blur atau bokeh ini ternyata membuat obyek lebih kentara atau tampil (stand out) dalam foto. Lalu bagaimana kamera bersensor kecil bisa memperoleh efek blur pada hasil fotonya?

Menggunakan Aplikasi Editing

camera app

Pada awalnya, ada yang menggunakan aplikasi untuk memilih bagian background dan memburamkannya. Akan tetapi, cara ini akan memakan waktu dan akurasinya cukup rendah, sangat bergantung pada keterampilan editor fotonya. Jadi, metode ini dirasakan tidak praktis.

Mendeteksi Posisi Benda Dengan Multi-foto

AndroidOne pertama sekaligus memperkenalkan cara untuk mendeteksi mana obyek yang ada di bagian latar belakang dan mana yang ada di fokus utama. Caranya adalah dengan memotret beberapa foto. Smartphone harus digerakkan sedikit untuk memperoleh beberapa sudut berbeda. Kemudian, aplikasi menentukan mana yang ternyata ada di sisi latar belakang dan mana yang ada di fokus utama.

double shoot
Mengambil gambar bokeh dengan single camera

 

Lalu, semua yang ada di latar belakang diburamkan dengan metode editing software. Cara ini cukup baik, akan tetapi membutuhkan waktu untuk memotretnya dan sering gagal serta harus diulang beberapa kali. Lagi-lagi, tidak efektif. Setidaknya, pada masa itu, metode ini belum efektif.

Menggunakan Metode yang Sama Dengan Mata Manusia: Dua Kamera

Pada akhirnya, para produsen smartphone memilih penggunaan dua kamera untuk meniru kemampuan mata manusia yang bisa mengetahui kedalaman ruang. Dua mata kita adalah kuncinya untuk membuat diri kita tahu mana benda yang jauh dan mana yang dekat.

dual cam human eye
Smartphone Dual Camera, seperti mata manusia

Pada akhirnya, penggunaan dua kamera menjadi pilihan paling umum untuk memperoleh efek bokeh yang cantik. Dengan menggunakan dua kamera, smartphone mengetahui secara langsung mana obyek yang ada di latar belakang maupun mana yang menjadi fokus utama. Dengan mudah, aplikasi dapat menentukan bagian mana yang bisa di-blur dan mana yang harus dijaga tetap tajam.

wide aperture

Karena data posisi obyek ini seharusnya cukup detail, smartphone harusnya bisa menentukan seberapa kuat efek blur yang ingin diperoleh. Bahkan, sudah seharusnya, efek blur ini bisa diatur setelah pemotretan terjadi, bukan hanya sebelum pemotretan.

 

Huawei: Mempopulerkan penggunaan dual camera dengan kualitas gambar tinggi.

Ya, mungkin Huawei bukan produsen smartphone pertama yang memanfaatkan dual camera untuk memperoleh efek bokeh. Akan tetapi, bekerja sama dengan Leica, Huawei menjadi smartphone pertama yang menampilkan kemampuan “membokehkan” hasil foto sekaligus menghasilkan hasil dengan warna yang cantik. Ini diperkenalkan pada Huawei P9 beberapa tahun yang lalu.

nova 2i
Huawei Nova 2i, dual kamera depan dan belakang

Maju beberapa tahun ke tahun 2017 akhir, Huawei pun meluncurkan seri Nova 2i. Smartphone ini terlihat sekali mengadopsi teknologi pencitraan yang dikembangkan bersama Leica dan kemampuan dual kamera dengan bokeh yang halus.

Dual camera pada Nova 2i ini tidak tanggung-tanggung, langsung diaplikasikan pada kamera utama dan kamera selfie. Akibatnya, Nova 2i menjadi sebuah smartphone dengan 4 kamera.

Memang, pengembangan teknologi dual camera Huawei agak sedikit lebih matang dibandingkan pesaing lainnya. Ini terbukti dengan penggunaan dual camera beresolusi berbeda yang hasilnya tetap cantik. Pasangan kamera pada Huawei Nova 2i ini tidak memiliki resolusi yang sama dengan kamera utamanya, akan tetapi hasil fotonya tetap bisa menghasilkan bokeh yang rapi.

Teknologi dual camera memang berkembang terus, bahkan ada yang mengindikasikan akan menggunakan lebih dari 2 kamera dan ada yang bahkan mengandalkan hanya 1 kamera untuk bokeh. Sejauh mana teknologi ini berkembang, akan kita lihat dalam tahun 2018. Akan tetapi, sejauh ini, bisa dikatakan bahwa efek bokeh yang diperoleh dari efek dual camera sebenarnya bukan sebuah gimmick biasa karena sebenarnya efek ini digunakan oleh para fotografi profesional untuk membuat separasi antara obyek utama dan latar belakangnya. Akan tetapi, tentunya, tidak semua foto harus diblurkan latar belakangnya, bukan? Jadi, gunakanlah efek ini pada tempatnya ya.

 

Share
Load Comments

Gadget

July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…
June 17, 2025 - 0

Review Huawei nova 13 Pro: Kamera Selfie Terbaik, Desain Keren!

Huawei nova akhirnya balik lagi ke Indonesia! Ini adalah smartphone…

Laptop

October 11, 2025 - 0

Review Axioo Hype 5 AMD X6 Setelah 6 Bulan: Tetap Tangguh & Kencang Seperti Baru?

Jujur, kami ini bukan peramal! Ya, kami bukan peramal yang…
October 1, 2025 - 0

Seri Mengenal Laptop Gaming Part 1: Laptop Tanpa Ini, Bukan Laptop Gaming! feat. HP OMEN MAX 16

Kalau ngomongin soal laptop gaming, kebanyakan orang hanya melihat ke…
September 29, 2025 - 0

Podcast: Apa Hebatnya Laptop AI? Buka-Bukaan dengan ASUS!

Belakangan ini kata “Laptop AI” semakin sering kedengaran. Biasanya ini…
September 24, 2025 - 0

Review ASUS Gaming V16 (V3607VM) 2025: Kombo Kencang-Terjangkau Buat Main Game dan Kerja

  Jujur deh ASUS, kalian bikin Laptop Gaming atau Laptop…

Gaming

October 14, 2025 - 0

Battlefield 6 Kalahkan Steam Peak Player COD di Hari Pertama Rilis

Baru juga rilis, Battlefield 6 telah berhasil lampaui rekor jumlah…
October 10, 2025 - 0

Battlefield 6 Kedatangan Map Populer Call of Duty Berkat Fitur Portal

Kekuatan fitur Portal di Battlefield 6 yang mampu bantu pemain…
October 10, 2025 - 0

Film Minecraft Berikutnya Dapatkan Tanggal Rilis

Sekuel untuk film adaptasi game tersukses tahun ini, A Minecraft…
October 10, 2025 - 0

Mantan Director Xbox Angkat Suara Soal Kenaikan Harga Game Pass

Mantan Director Xbox Project Laura Fryer ungkapkan pendapatnya soal kenaikan…