Review Smart TV LG 65QNED91: Memukau dgn Quantum Dot, Nano Cell, dan Mini LED

“Lompatan besar dalam evolusi LCD TV,” kurang lebih seperti itu LG mendeskripsikan TV mereka yang satu ini. TV ini memang hadir dengan banyak teknologi menarik yang fokusnya adalah meningkatkan kualitas tampilannya, seperti Quantum Dot, NanoCell, dan Mini LED. Apakah teknologi-teknologi tersebut benar-benar membawa TV ini ke “era baru LCD TV” sesuai klaim LG? Bagaimana dengan aspek-aspek lain dari TV ini, termasuk kemampuan “smart”-nya?
Semua akan dibahas lebih lengkap lewat pembahasan yang satu ini.

LG sudah menghadirkan TV canggih mereka, lini QNED Mini LED TV, ke Indonesia. Ini merupakan senjata andalan LG untuk segmen LCD TV yang menawarkan pengalaman menonton yang nyata. Ada beberapa QNED Mini LED TV yang ditawarkan oleh LG, dan salah satunya adalah LG 65QNED91 ini. Awalan “65” menjunjukkan kalau TV ini memiliki ukuran diagonal 65”. Sementara untuk seri “QNED91”, TV di seri ini menawarkan resolusi 4K.
LG juga punya seri “QNED96”. Kalau yang ini, resolusinya lebih tinggi lagi, sampai 8K.
Nah, mari kita mulai pembahasan mengenai TV LG 65QNED91 ini, mulai dari paket penjualannya.

Paket Penjualan
Paket penjualan TV ini berisi:
- unit LG 65QNED91
- set stand untuk TV
- remote control dengan 2 baterai AA
- paket dokumen
LG menyertakan kabel power untuk TV ini di paket penjualannya. Namun, kabel tersebut sudah terpasang ke TV sejak di dalam kemasannya, setidaknya untuk unit yang kami terima untuk pengujian ini.
Desain

TV LG 65QNED91 ini hadir dengan gaya Sleek & Minimal Design. Dimensinya sendiri sebesar:
- Tanpa Stand: 1444 x 834 x 29.5 mm
- Dengan Stand: 1444 x 902 x 336 mm

TV ini tebalnya hanya sekitar 3 cm saja. Tidak heran kalau LG menyebut TV ini sebagai TV yang “sleek” Sementara untuk “minimal”, ini mengarah ke desain sederhana. Membuat pengguna fokus ke layar. Selain itu, bezel sisi kiri, kanan, dan atas TV ini pun tipis, di bawah 1 cm.

TV ini memiliki warna dasar hitam. Kecuali stand-nya, yang sebagian berwarna abu-abu metalik.
Stand ini menggunakan desain yang mirip dengan yang digunakan untuk beberapa lini monitor mereka. Stand ini menggunakan kaki dengan bentuk crescent/bentuk “U” yang melebar. Sementara leher stand-nya menghubungkan area tengah kaki ke bagian belakang bawah dari TV. Sayangnya, stand ini terasa kurang kokoh. Sedikit saja terkena sentuhan, TV terasa bergoyang. Konstruksi stand tampaknya memang belum memungkinkannya menahan TV dengan kokoh.


Beralih ke sisi belakang TV. Selain ada tempat memasang stand tadi, ada cekungan dengan bentuk “L” terbalik di area kanan. Ini merupakan tempat dari konektor-konektor I/O TV ini. Kemudian ada konektor yang menghadap ke samping, ada juga yang ke arah bawah. Di dekat area konektor I/O, ada tempat untuk memasang klip untuk cable management. Berbeda dengan konektor I/O, kabel power TV ini dipasang ke konektor yang ada di area lain, lebih dekat dengan area tengah, sedikit ke kiri.

Lalu, ada penutup untuk konektor kabel power tersebut. Dan ada juga lubang untuk mounting TV ke dinding, terdapat di area tengah, dengan ukuran 400 x 400 mm.
Spesifikasi


- Layar 65”, dengan resolusi 4K
- Teknologi Layar: Quantum Dot + NanoCell
- Backlight: Mini LED, dengan Local Dimming
- Refresh Rate: up to 120 Hz
- HDR: HDR10, HLG, Dolby Vision
- Processor: α7 Gen4 Processor 4K, Quad Core
- Fitur: AI Picture, AI Brightness Control, AI Upscaling untuk 4K Upscaler, AI Sound, AI Acoustic Tuning, dan lain sebagainya.
- Audio: 2.2 Channel (2 Speaker + 2 Woofer)
- Total Power Output: 40 Watt
- Fitur: Dolby Atmos
- Smart Feature:
- OS: webOS Smart TV
- Fitur: Home Dashboard, ThinQ, AI Recommendation, Screen Share, AirPlay 2, Art Gallery, Sports Alert, dan lain sebagainya.
- Konektivitas:
- Bluetooth 5.0
- Wi-Fi 5
- Ethernet
- TV: Digital & Analog
- Mendukung TV Digital dengan standar DVB-T2 yang digunakan di Indonesia
Konektor

Di TV ini, konektor I/O di sisi belakang ada yang menghadap ke samping dan ada yang ke bawah. Konektor yang menghadap ke samping ada:
- 1 USB
- 4 HDMI
- 1 Digital Audio Output
Untuk HDMI, di TV ini ada 2 port HDMI 2.0, dengan label HDMI1 dan HDMI2; serta 2 port HDMI 2.1, yaitu dengan label HDMI3 dan HDMI4. Port HDMI3 dan HDMI4 tentunya mendukung fitur yang tersedia di HDMI 2.1, seperti Auto Low Latency Mode (ALLM), Variable Refresh Rate (VRR), dan tentu saja mendukung resolusi tinggi hingga 4K120. Port HDMI3 juga mendukung ARC/eARC untuk koneksi ke speaker atau soundbar.

Sementara untuk konektor yang menghadap ke bawah ada:
- Ethernet
- Antenna In
- 2 USB
Desain area konektor I/O ini membuat konektor akan relatif sulit dijangkau saat TV dipasang ke dinding. Namun, semua konektor masih bisa digunakan.
Penggunaan


Setup awal TV ini terbilang sederhana karena bisa dilakukan langsung dari TV atau melalui aplikasi LG ThinQ di smartphone.
Di awal tentu kita akan diminta mengatur koneksi ke Internet. Lalu kita akan diminta masuk ke akun LG. Bila dibutuhkan, scanning channel TV juga bisa dilakukan di tahap ini. Setelah setup awal selesai, kita bisa mengakses tampilan utama dari webOS dengan menekan tombol Home di remote control.

Tampilan utama webOS ini berisi beberapa rekomendasi konten, rekomendasi situs menarik, serta deretan aplikasi dan fitur yang tersedia. Secara standar, aplikasi seperti Netflix, YouTube, Prime Video, Apple TV, dan HBO Go sudah tersedia. Saat membuka store aplikasi, kami juga mendapati aplikasi streaming populer lain seperti Apple TV, Vidio, Catchplay, dan aplikasi streaming untuk musik seperti Spotify dan Apple Music juga tersedia di sini.

Bagaimana dengan aplikasi Disney+ Hotstar? Sayangnya belum tersedia. Namun, terdapat tombol “Disney+” di remote untuk TV ini. Saat ditekan, ternyata browser akan terbuka dan mengarah ke website Disney+ Hotstar Indonesia. Saat kami coba, ternyata memang bisa menonton konten dari layanan streaming ini langsung dari browser. Tidak banyak browser di Smart TV yang bisa melakukan hal ini. Info dari LG, kabarnya Disney+ Hotstar ini juga akan tersedia aplikasinya di TV ini. Jadi, ditunggu saja updatenya.


Masih terkait webOS, ada Home Dashboard yang tersedia dan bisa digunakan untuk mendapatkan gambaran terkait input dan koneksi yang tersedia untuk TV ini. Bukan cuma siaran TV dan HDMI saja, Dashboard ini bisa digunakan untuk memantau perangkat IoT yang bisa terhubung ke layanan ThinQ. Beberapa fitur webOS juga bisa diakses dari tampilan Home Dashboard ini.

Fitur lain di webOS yang mungkin menarik untuk pecinta olahraga adalah Sports Alert. Kita bisa memilih tim favorit kita, dan TV ini akan menampilkan jadwal pertandingan untuk tim-tim tersebut, dan bahkan bisa memberikan notifikasi live update skor saat tim sedang bertanding, bila dibutuhkan.
Selain konten-konten dari berbagai aplikasi berbasis streaming yang tersedia, kita tentu saja bisa menggunakan TV ini untuk output dari berbagai perangkat, melalui HDMI. Kita bisa menampilkan konten dari perangkat lain, seperti dari STB, Blu Ray Player, PC/Laptop, game console, dan lain sebagainya. Kalau dibutuhkan, kita juga bisa menghubungkan sistem audio tambahan, bisa melalui ARC/eARC di HDMI3, port Digital Audio Output, atau bisa juga melalui Bluetooth.

Bagaimana dengan casting dari aplikasi di smartphone ke TV? Tentu saja bisa dilakukan, selama aplikasinya tersedia di TV ini. Kalau yang dibutuhkan adalah screen mirroring, ada fitur Screen Share untuk screen mirroring dari Android dan AirPlay 2 untuk pengguna perangkat Apple. Masih terkait fitur cast, bila kita menggunakan aplikasi LG ThinQ ada fitur seperti cast audio dari smartphone ke TV dan sebaliknya

Konten multimedia dari USB Drive juga bisa ditampilkan oleh TV ini. Bisa berupa gambar/foto, video, maupun audio, dengan format dan codec yang umum digunakan. Bagaimana dengan TV Digital? Sudah bisa digunakan dan sesuai dengan standar yang digunakan di Indonesia, DVB-T2. Jadi, sudah bisa untuk menikmati TV Digital tanpa harus pakai alat tambahan lagi.

Beralih ke remote, LG menyebut remote yang disertakan sebagai Magic Remote. Bentuk remote ini terbilang unik, bukan flat seperti kebanyakan remote TV saat ini. Remote ini masih dilengkapi tombol angka untuk akses cepat ke channel TV, tapi secara keseluruhan tombolnya tidak terlalu banyak dan relatif mudah digunakan.
Lalu, di mana letak “magic”-nya? Setelah remote ini dikenali oleh TV, kita bisa menggunakannya untuk menggerakkan cursor di TV hanya dengan menggerakkan remote ke arah yang dikehendaki, tanpa perlu menekan tombol apapun. Tombol “scroll” mirip di mouse, yang ada di remote ini juga bisa digunakan untuk scrolling di halaman yang memanjang ke bawah. Kemampuan seperti ini terbilang unik dan jarang dijumpai di suatu remote untuk TV. Remote ini terhubung ke TV lewat Bluetooth, dan itu membuatnya bisa untuk input voice command ke TV, seperti ini contohnya.