SpaceX Bangun Jaringan Satelit Mata-mata untuk Badan Intelijen AS
SpaceX dilaporkan telah dikontrak oleh Department of Defense National Reconnaissance Office (NRO) alias Badan Intelijen Amerika Serikat untuk membuat jaringan satelit mata-mata. Melansir dari Reuters, jaringan satelit itu bernama Starshield yang punya kemampuan untuk beroperasi di orbit rendah dan melacak target di permukaan bumi.

Laporan terbaru dari Reuters ini menyambung pemberitaan dari The Wall Street Journal beberapa waktu lalu. WSJ mengungkapkan bahwa SpaceX telah teken kontrak senilai USD 1,8 miliar pada 2021 lalu dengan sebuah badan pemerintah yang tak disebutkan namanya, akan tetapi kini diungkap oleh Reuters bahwa badan tersebut adalah NRO.
Reuters sendiri mengutip lima sumber yang mengetahui langsung program tersebut, meskipun identitas dari kelima sumber tentunya dirahasiakan. Menurut salah seorang sumber, jaringan satelit mata-mata Starshield tersebut bahkan berpotensi membuat semua orang “tidak ada yang bisa bersembunyi” dari pantauannya.
Footage dari ARGUS-IS, satelit mata-mata AS yang sempat dipublikasikan pada 2013
Lebih lanjut dideskripsikan bahwa Starshield akan terdiri dari ratusan satelit mata-mata. Jaringan satelit tersebut punya kemampuan untuk melacak target di permukaan bumi menggunakan sistem pencitraan beresolusi besar dan mengirimkan datanya ke badan intelijen atau militer AS. Singkatnya, hal ini memungkinkan pemerintah AS menangkap gambar secara real-time di hampir seluruh belahan bumi mana pun.
Baca Juga: LinkedIn Bakal Tambahkan Fitur Game Biar Gak Bosen • Jagat Review
Dikatakan sekitar belasan prototipe telah diluncurkan sejak tahun 2020 silam. Namun, masih belum diketahui kapan jaringan satelit Starshield tersebut akan mulai online. Baik SpaceX maupun NRO masih menolak untuk berkomentar secara langsung mengenai kerja sama mereka terkait hal ini.