Hati-Hati! Badai Matahari Berpotensi Lumpuhkan Jaringan Satelit Hingga Perangkat Elektronik Dunia

Pihak National Oceanic And Atmospheric Administration (NOAA) telah mengeluarkan pengumuman perihal Solar Cycle 25 yang kemungkinan bisa mengancam berbagai infrastruktur penting di dunia. Termasuk di antaranya adalah satelit, penerbangan, GPS, jaringan listrik, serta perangkat elektronik global.
Hal ini dikarenakan adanya aktivitas jilatan api matahari pada akhir pekan ini. Matahari sendiri merupakan planet yang berupa bola hidrogen raksasa yang terbakar dan memiliki semburan api yang sangat energik. Setiap 11 tahun, kutub magnet matahari berubah dan terjadi puncak aktivitas jilatan api atau badai matahari, dan tahun 2024 merupakan puncak siklus tersebut.

Siklus dan puncak jilatan api matahari ini mungkin tidak berdampak besar terhadap manusia, tetapi mengingat masyarakat modern masa kini memiliki ketergantungan terhadap perangkat elektronik, sehingga fenomena ini selain memberikan pemandangan aurora yang cantik di sebagian wilayah dunia, juga sekaligus menyebabkan gangguan elektromagnetik yang sangat besar.
Tercatat sebelumnya bahwa gangguan dari jilatan api matahari ini sempat melanda Bumi di Oktober 2023 yang menyebabkan gangguan penerbangan untuk aspek komunikasi dan pemadaman listrik, satelit rusak atau hilang, sistem navigasi GPS dan WAAS terganggu, hingga trafo pembangkit listrik tenaga nuklir terlalu panas dan menyebabkan pemadaman jaringan listrik.
Satelit Starlink milik Elon Musk merupakan salah satu satelit yang terkena dampak ini akibat adanya suar matahari sebesar X5,8 meletus di tanggal 10 Mei 2024. Dan diperkirakan akan ada lebih banyak lagi satelit yang akan terpengaruh akibat fenomena jilatan api matahari ini dalam beberapa waktu ke depan.
Tidak bisa dipastika secara rinci apakah hal ini akan berdampak penuh juga untuk masyarakat di Indonesia, tetapi ada baiknya untuk tetap waspada terhadap fenomena tersebut setidaknya hingga pekan depan.
(sumber)