Ini Cara Baru Microsoft Paksa Pengguna Pindah ke Windows 11
Windows 11 diluncurkan pada Oktober 2021, yang harapannya bisa membawa revolusi dalam sistem operasi populer Microsoft. Tapi kenyataannya, masih banyak pengguna yang lebih memilih Windows 10 dibandingkan Windows 11 untuk penggunaan sehari-hari dan enggan beralih.

Hingga saat ini, tingkat adopsi Windows 11 hanya sekitar 26 persen, jauh di bawah tingkat adopsi Windows 10 yang mencapai 85 persen dalam lima tahun setelah peluncurannya. Microsoft sudah menggunakan berbagai metode untuk mendorong pengguna beralih ke Windows 11, termasuk yang terbaru yaitu notifikasi bahwa pihak Microsoft akan menghentikan dukungan untuk versi Windows 10 berupa pop-up di komputer, bagi pengguna yang belum beralih ke Windows 11.
Dukungan Windows 10 Bakal Dicabut, Windows 11 Diklaim Makin Aman
Dukungan untuk Windows 10 akan berakhir pada Oktober 2025, setelah itu tidak akan ada lagi pembaruan keamanan atau dukungan teknis dari Microsoft, membuat sistem rentan terhadap serangan malware dan ancaman lainnya. Microsoft menekankan bahwa beralih ke Windows 11 adalah cara teraman di masa depan, dengan menyoroti keunggulan Windows 11 dalam hal backup dan restore data.
Baca Juga: Qualcomm Bagikan Benchmark NPU Snapdragon X Elite, Ungguli Kompetitor! • Jagat Review
Microsoft juga akan mengabaikan alasan pengguna terkait preferensi pribadi dan optimasi gaming pada Windows 10. Di sisi lain, fitur AI yang kontroversial dan iklan di Start Menu Windows 11 juga membuat pengguna ragu untuk beralih.
Cara berikutnya yang akan diberlakukan Microsoft yaitu, pengguna yang tetap menggunakan Windows 10 akan menghadapi biaya tambahan melalui program “Extended Security Updates” (ESU). Dengan membayar progam perpanjangan tersebut, Microsoft akan menjamin pembaruan keamanan lebih lanjut tanpa pembaruan fitur.
Untuk biaya ESU sendiri, Microsoft membanderol dengan harga USD 61 per perangkat pada tahun pertama setelah dukungan berakhir, USD 122 pada tahun kedua, dan USD 244 pada tahun ketiga. Penerapan ESU ini sendiri tentunya akan sangat perlu dipertimbangkan oleh para pengguna, baik personal maupun perusahaan. Siapa pula yang ingin membayar biaya tambahan hanya untuk mendapatkan perpanjangan dukungan fitur dan keamanan?