NostalGame: Final Fantasy IX

Reading time:
June 20, 2011
Final Fantasy IX 16

Setelah dirundung masalah kebobrokan kreativitas yang cukup parah, Square Enix kini memang sedang menghadapi masa-masa yang sangat sulit. Bercermin dari begitu banyak game yang berhasil mereka lahirkan di masa lalu (khususnya ketika masih menyandang nama Squaresoft), apa yang terjadi pada perusahaan asal Jepang tersebut memang tampak menyedihkan. Seandainya saja Square Enix mau melunakkan pikiran dan “merefresh” ulang seri Final Fantasy yang kini tampak kehilangan arah, hal ini tidak akan terjadi. Kebijakan seperti ini bukanlah sesuatu yang bertentangan dengan prinsip Square sendiri karena mereka sudah pernah melakukannya di masa Final Fantasy IX dahulu. Hasilnya ketika itu? Terlepas dari berbagai kritik minor yang ada, sebuah kesuksesan besar.

Final Fantasy IX tidak bisa dipandang sebagai sebuah seri Final Fantasy belaka. Kehadirannya harus dipandang sebagai sebuah pembaharu sekaligus mengembalikan seri Final Fantasy kembali ke arah yang semestinya. Walaupun Final Fantasy VII dan VIII di kala itu mencapai kesuksesan yang luar biasa, namun kedua game ini lahir dari konsep yang jauh berbeda dibandingkan para pendahulunya. Desain yang futuristik, konsep kristal yang tidak signifikan, serta berbagai modifikasi di dalam elemen permainan membuat keduanya tampil seakan “bukan” sebuah seri Final Fantasy. Seri kesembilan lah yang kemudian hadir kembali mengusung konsep original yang dilahirkan Square di masa lalu. Tidak percaya? Perhatikan dan bandingkan saja Victory Fanfare FF IX dan seri sebelumnya.

Final Fantasy IX 3

Namun sebagai gamer yang begitu terikat dengan FF VII dan VIII, visualisasi yang dihadirkan di FF IX memang harus tampak mengecewakan (setidaknya bagi saya pribadi), khususnya pada desain karakter yang dihasilkan. Plot, elemen permainan yang lain, hingga sistem equipment dan skill pada karakter sendiri harus diakui mampu membawa apa yang hilang di dua seri Final Fantasy sebelumnya. Dengan semua hal yang dibawanya, Square Enix berhasil menempatkan Final Fantasy IX pada satu titik penting penting dalam perkembangan franchise Final Fantasy. Sebuah titik yang kita harapkan dapat ditemukan kembali oleh SQNEX di masa sekarang ini.

Plot

Final Fantasy IX 56

Sebuah game yang berkualitas tentu saja harus menghadirkan plot yang berkualitas pula. FF IX memenuhi kriteria itu dengan menampilkan jalinan cerita yang tidak mengecewakan. Berperan sebagai Zidane, bersama dengan kelompok Anda, Tantalus, tugas pertama Anda hanyalah berusaha menculik Putri Garnett dari Alexandria. Penculikan ini sendiri sebenarnya didalangi oleh Garnett yang meminta Cid, raja dari Lindbulm, untuk melakukannya. Mengapa? Garnett melihat kelakukan sang ibu, Queen Brahne, yang semakin kejam dan paranoid.

kuja

Penculikan inilah yang kemudian menjadi awal perjalanan panjang Zidane, Garnett, Vivi, dan Steiner. Setelah menjalani plot yang sederhana di atas, kita ditarik ke dalam “konspirasi” yang jauh lebih besar dan luas. Memperkenalkan villain utama, Kuja, yang memiliki tujuan lebih besar dibandingkan Queen Brahne: Anda akan menghadapi takdir besar untuk menyelamatkan dunia! Game yang hadir di Playstation dengan 4 disc ini akan membawa Anda pada plot penuh konflik, drama, namun sekaligus pula tragedi. Zidane dan Garnett akan dihadapkan pada masa lalu mereka yang tidak menyenangkan dan hubungan yang mereka miliki dengan sosok Kuja. Namun kehadiran karakter seperti Eiko, Amarant, Freya, dan khususnya Beatrix membuat perjalanan menyelamatkan dunia ini tdak bisa lebih menyenangkan lagi. It’s epic and memorable!

Share
Load Comments

Gadget

July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…
June 17, 2025 - 0

Review Huawei nova 13 Pro: Kamera Selfie Terbaik, Desain Keren!

Huawei nova akhirnya balik lagi ke Indonesia! Ini adalah smartphone…

Laptop

October 14, 2025 - 0

Review Infinix Inboox X2 2025: Laptop “Legendaris” Infinix Kembali!

Laptop terjangkau legendaris dari Infinix kembali lagi! Prosesornya pakai Intel…
October 11, 2025 - 0

Review Axioo Hype 5 AMD X6 Setelah 6 Bulan: Tetap Tangguh & Kencang Seperti Baru?

Jujur, kami ini bukan peramal! Ya, kami bukan peramal yang…
October 1, 2025 - 0

Seri Mengenal Laptop Gaming Part 1: Laptop Tanpa Ini, Bukan Laptop Gaming! feat. HP OMEN MAX 16

Kalau ngomongin soal laptop gaming, kebanyakan orang hanya melihat ke…
September 29, 2025 - 0

Podcast: Apa Hebatnya Laptop AI? Buka-Bukaan dengan ASUS!

Belakangan ini kata “Laptop AI” semakin sering kedengaran. Biasanya ini…

Gaming

October 15, 2025 - 0

Black Myth: Wukong Dapatkan Update Besar, Tingkatkan Performa & Visual

Meskipun Black Myth: Wukong sudah cukup lama rilis, ternyata pihak…
October 15, 2025 - 0

Pokemon TCG Pocket Rayakan Ultah Pertama Dengan Perubahan Besar

Menyambut ulang tahun pertamanya, Pokemon TCG Pocket hadirkan perubahan yang…
October 15, 2025 - 0

Kreator Banjo-Kazooie Resmi Tinggalkan Rare

Pencipta game legendaris Banjo-Kazooie akhirnya putuskan untuk pensiun dari Rare,…
October 15, 2025 - 0

Tokoh Terpenting di Game Assassin’s Creed Tinggalkan Ubisoft

Tokoh terpenting yang bertanggung jawab pada pengembangan seri game Assassin's…