Google Bayar “Gede” ke Samsung Agar Gemini Jadi Bawaan di Ponsel Galaxy
Google dikabarkan membayar jumlah yang sangat besar ke Samsung agar aplikasi AI Gemini terpasang langsung di perangkat Galaxy. Informasi ini terungkap dalam sidang antimonopoli besar dan lama antara Google dan Departemen Kehakiman AS.

Pembayaran ini dilakukan setiap bulan dan disebut sebagai “jumlah yang luar biasa besar” oleh jaksa. Meski nilai pastinya tak dibocorkan, kesepakatan ini kabarnya bisa diperpanjang hingga tahun 2028.
Gemini kini menjadi bagian penting di ponsel Galaxy, apalagi setelah peluncuran Galaxy S24 yang hadir dengan fitur Galaxy AI yang banyak fiturnya berbasis Gemini. Google dan Samsung memang sudah lama bekerja sama dalam pengembangan fitur AI eksklusif.
Langkah ini sejatinya membuat kedua pihak sama-sama untung, Google bisa memperluas jangkauan AI-nya, sementara Samsung dapat pemasukan tambahan. Tapi, di balik kerja sama ini, muncul kekhawatiran soal dominasi Google yang dimanfaatkan untuk “mematikan” persaingan.
Sidang ini berpotensi mengubah cara Google menyebarkan layanannya di perangkat lain. Apalagi sebelumnya Google juga diketahui membayar miliaran dolar ke Apple agar mesin pencarinya jadi bawaan di Safari.
Pemerintah AS kini mendorong pembatasan agar dominasi Google tak semakin meluas lewat teknologi AI. Salah satu permintaannya bahkan menyarankan agar Google melepas kendali atas browser Chrome.
Sebenarnya bukan hanya di ponsel Samsung saja, aplikasi Gemini juga hadir sebagai bawaan di mungkin seluruh ponsel Android sebagai ganti Google Assistant. Namun, tampaknya yang menjadi sorotan adalah bahwa Gemini sekarang berbasis AI, sebuah industri yang meroket saat ini.
Meskipun harus diakui hadirnya Gemini sukses membawa banyak fitur pintar ke banyak pengguna ponsel Galaxy, kesepakatan di baliknya kini jadi sorotan hukum. Apa pendapat kalian?













