Proyek myCopter: Siapkan Solusi Kemacetan Jalanan di Uni-Eropa
Coba ingat kembali saat-saat ketika Anda terjebak kemacetan parah di jalan raya. Berapa kali Anda berharap kendaraan Anda dapat terbang dan melewati antrian tak berunjung tersebut? Walaupun harapan itu tampak mustahil, negara-negara Uni-Eropa telah menginvestasikan dana sebesar USD 6,2 juta untuk mewujudkan impian tersebut. Impian di mana kemacetan tidak lagi menjadi masalah yang harus dihadapi setiap hari karena setiap mobil yang lalu-lalang memiliki kemampuan untuk terbang.

Proyek mobil terbang yang dikenal dengan nama myCopter ini dilakukan untuk melihat kemungkinan pengaplikasian PAV (Personal Aerial Vehicles) di jalur angkasa kota-kota di Eropa. Berdasarkan gambaran dari proyek myCopter, nantinya PAV akan terbang di bawah ketinggian 2000 kaki atau sekitar 610 meter. Dengan begitu, sistem lalu lintas baru ini diharapkan dapat beroperasi di luar lalu lintas udara yang biasa dilalui oleh pesawat-pesawat komersil.
Walaupun konsep PAV ini terdengar bagus, ada beberapa permasalahan yang harus dipecahkan sebelum konsep tersebut dapat diaplikasikan secara nyata. Di antaranya masalah keamanan, tempat lepas landas dan mendarat, tempat parkir, hingga undang-undang lalu lintas yang akan diberlakukan. Itulah sejumlah agenda yang akan menjadi perhatian proyek myCopter ini.
Selain memberikan solusi atas kemacetan, penggunaan mobil terbang myCopter ini akan mengurangi jumlah pembuangan karbondioksida. Hal ini dapat dicapai dengan penggunaan energi listrik sebagai penggerak mesin mobil. Selain itu, penggunaan lalu lintas udara juga akan meminimalkan jarak tempuh kendaraan dari titik keberangkatan hingga tujuan. Dengan segudang konsep dan keuntungan yang diperlihatkan melalui proyek ini, pertanyaan pentingnya adalah: kapan mobil terbang ini dapat diaplikasikan secara luas?