InnAIO T10, Translator AI Pertama di Dunia yang Bisa Meniru Suara Pengguna
Perusahaan teknologi penerjemah suara berbasis AI, InnAIO, resmi luncurkan perangkat bernama T10 yang diklaim sebagai AI translator pertama di dunia dengan fitur voice cloning. Perusahaan menyebut, perangkat ini bisa meniru suara pengguna hanya dengan sampel rekaman berdurasi 30 detik. Perangkat ini memungkinkan kita untuk berkomunikasi dalam bahasa lain tapi tetap menggunakan suara kita sendiri.

Dukungan GPT-5 di InnAIO T10
InnAIO menjelaskan kalau perangkat terjemahan ini didukung oleh GPT-5 dan model bahasa internal buatan perusahaan. Kombinasi ini memungkinkan dukungan untuk lebih dari 130 bahasa serta berbagai dialek yang bisa kita pilih. Selain itu, perusahaan juga menyebut kalau perangkat ini bisa memberikan hasil terjemahan dalam waktu 0,5 detik dengan akurasi mencapai 98%.
Menariknya, InnAIO T10 juga bisa menerjemahkan obrolan dari aplikasi media sosial. Perusahaan mengonfirmasi adanya dukungan lintas aplikasi yang memungkinkan kita melakukan percakapan lintas bahasa dalam aplikasi seperti WeChat, Messenger, dan WhatsApp. Selain itu, mereka juga menambahkan dukungan penerjemahan teks dan foto, untuk memperluas fungsi di luar komunikasi suara.

Dari sisi desain, InnAIO T10 punya bentuk ringan dan kompak yang mirip dengan model sebelumnya, InnAIO T9. Dalam perangkat terbarunya, perusahaan hadirkan struktur magnetik yang memungkinkan perangkat menempel di bagian belakang smartphone yang mendukung MagSafe. Dengan desain seperti ini, kita jadi gampang untuk membawa dan menggunakan perangkat ini dalam berbagai situasi.
Baca Juga: Deep Robotics Perkenalkan DR02, Robot Humanoid Tahan Segala Cuaca
Untuk saat ini, InnAIO T10 sudah dijual dengan harga US$189 atau sekitar Rp 3,1 jutaan dan menerapkan sistem berlangganan untuk fitur premium. Di versi gratisnya, pengguna hanya mendapatkan 120 menit terjemahan real-time per bulan dan tidak dapat menggunakan fitur terjemahan dalam panggilan. Jadi kalau lagi liburan ke luar negeri, menurut kalian apakah perangkat ini bakal ngebantu buat berinteraksi dengan orang lain di berbagai negara?














