Trend Micro Siap Perang Siber AI vs AI dengan Solusi Baru Ini!
Jakarta, 13 November 2025 – Di era di mana AI dipakai untuk menyerang sekaligus untuk bertahan, perang siber beralih ke ranah otomatisasi dan skala. Dulu, serangan siber butuh waktu berminggu-minggu kini bisa dijalankan dalam hitungan menit. Di sisi lain, AI juga dipakai untuk menambal celah itu, membaca pola yang samar, dan menghentikan serangan sebelum mereka sempat menyebabkan kerusakan besar.

Dalam konteks itulah Trend Micro menggelar media briefing di Jakarta untuk memaparkan serangkaian solusi terbaru mereka. Perusahaan keamanan ini mengumumkan rencana menghadirkan platform Trend Vision One di Indonesia, dengan target operasional pada paruh pertama 2026.
Trend Vision One diposisikan sebagai platform keamanan enterprise berbasis AI yang menyatukan pemantauan risiko, operasional keamanan, dan lapisan pertahanan menyeluruh. Tujuannya adalah memperkecil celah yang bisa dimanfaatkan penyerang dan mempercepat deteksi serta respons, sehingga organisasi bisa tetap beroperasi tanpa terganggu oleh gangguan siber yang semakin canggih.
Trend Vision One diklaim akan memberikan hasil yang teruji dengan mengurangi risiko ransomware hingga 92% dan mengurangi waktu deteksi sebesar 99%. laporan dari ESG menyebutkan bahwa waktu deteksi sebelum menggunakan Trend Vision One adalah 11.520 menit. Setelah menggunakan Trend Vision One, waktu deteksi hanya membutuhkan satu menit.
Teknologi Trend Cybertron dari Trend Micro
Di balik platform ini ada teknologi yang disebut Trend Cybertron, sistem AI proaktif yang diklaim mampu menurunkan risiko ransomware secara signifikan dan memangkas waktu deteksi ancaman hingga hampir semua kasus dapat diketahui jauh lebih cepat. Selain itu, kemampuan benchmarking yang tersedia membantu tim keamanan melihat posisi mereka saat ini dan mengukur perbaikan secara berkelanjutan.
Untuk kebutuhan di lapangan, solusi yang bakal disediakan mencakup perlindungan untuk jaringan, endpoint, cloud, email, identitas, data, dan sistem AI. Komponen pemantauan risiko memberi visibilitas real-time, menilai tingkat bahaya menggunakan model AI, lalu mengotomatisasi proses perbaikan sehingga beban operasional tim keamanan berkurang dan mereka bisa fokus pada prioritas bisnis.

Operasional keamanan di platform ini menggabungkan XDR, SIEM, dan SOAR, ditambah kemampuan agentic dan digital twin yang membantu simulasi dan mitigasi risiko sebelum masalah melebar. Ada pula pemanfaatan LLM internal serta fitur pendukung lain yang mempercepat pemburuan ancaman dan mengurangi pekerjaan manual yang berulang.
Baca Juga: Kyocera Umumkan Teknologi Wireless Di Bawah Air • Jagat Review
Sumber intelijen ancaman didapat dari jaringan global peneliti serta program Zero Day Initiative yang menyediakan data ancaman awal dan konteks untuk analisis. Layanan tambahan seperti Managed Detection and Response, konsultasi risiko, dan simulasi serangan tersedia sepanjang waktu untuk membantu organisasi yang butuh dukungan operasional intensif.
Intinya, Trend Micro menyiapkan alat yang mencoba menyamakan medan pertempuran, ketika AI dipakai untuk menyerang, AI juga dipakai untuk mempertahankan. Bagi organisasi di Indonesia, kehadiran solusi seperti Trend Vision One diharapkan bisa memberi ketenangan operasional dan kemampuan bertahan yang lebih kuat di tengah ancaman yang terus berubah.













