Peneliti AI Terkemuka Yann LeCun Tinggalkan Meta

Laporan dari juru bicara Meta mengkonfirmasikan bahwa Yann LeCun, yang menjabat sebagai Direktur Penelitian AI untuk Meta, telah resmi meninggalkan perusahaan Meta dengan tujuan untuk “mewujudkan revolusi besar berikutnya dalam AI: sistem yang memahami dunia fisik, memiliki memori persisten, mampu bernalar, dan dapat merencanakan rangkaian tindakan yang kompleks.”
LeCun yang merupakan penerima penghargaan Turing Award dan diakui sebagai salah satu perintis AI modern, telah mengungkapkan kepada para rekannya bahwa ia hendak meninggalkan perusahaan Sillicon Valley tersebut dalam beberapa bulan mendatang, menurut orang-orang yang mengetahui percakapan tersebut. Ia juga diduga tengah menjalani pembicaraan awal untuk penggalangan dana bagi usaha barunya, walau tidak ada pihak terkait yang bisa mengkonfirmasikan hal tersebut.
Meta baru-baru ini membangun departemen penelitian AI yang terpisah dan fokus terhadap AI generatif. Departemen penelitian baru ini dibangun bertujuan untuk mengejar ketinggalan model AI milik Meta yang dianggap masih kurang bisa berkompetisi dengan model AI lainnya.
Namun LeCun lebih terpesona oleh area AI yang disebut sebagai “model dunia”, dan menghabiskan lebih dari setahun untuk menyebutkan bahwa penelitian LLM, tulang punggung sistem seperti ChatGPT, bukan lagi area yang layak untuk dikejar.
Walau sudah meninggalkan Meta, pihak terkait menyebutkan adanya kemungkinan untuk bermitra kembali dengan LeCun bersama dengan startup yang kemungkinan besar akan dibangun oleh pihak LeCun mendatang, sehingga Meta masih bisa memiliki akses terhadap inovasi-inovasinya. Namun, belum bisa diketahui detil pada tahap finalisasinya dan bagaimana kolaborasi keduanya akan terstruktur. LeCun sendiri pada memonya menyebutkan bahwa teknologi barunya akan memiliki aplikasi yang luas di banyak sektor ekonomi, dengan beberapa di antaranya akan tumpang tindih dengan kepentingan komersial Meta, dan banyak yang tidak.
















