Aluminium OS: Nama Kode untuk Penyatuan ChromeOS dan Android
Rumor mengenai rencana Google untuk menggabungkan ChromeOS dengan Android sudah mulai bergulir sejak akhir tahun lalu dan akhirnya resmi dikonfirmasi pada Juli 2025. Raksasa internet asal Amerika Serikat memang belum memberikan detail apa pun saat ini, tapi kini terungkap bahwa proyek itu bakal disebut sebagai “Aluminium OS”.
Petunjuk itu datang dari postingan lowongan kerja yang dipasang Google baru-baru ini untuk posisi “Senior Product Manager, Android, Laptop, and Tablets”. Loker tersebut secara eksplisit mengatakan bahwa mereka sedang membangun tim untuk mengerjakan proyek Aluminium Operating System (Aluminium OS) yang berbasis Android.
Belum bisa dipastikan apakah Aluminium hanya akan jadi nama kode project saja seperti Chromium yang merupakan basis dari ChromeOS atau akan berakhir sebagai nama final produk saat rilis nanti. Apakah Google akan tetap mempertahankan nama ChromeOS atau memberi nama baru untuk “Android PC” nanti juga masih jadi pertanyaan.
Ya, detailnya masih sangat minim sekali saat ini. Hasil dari penyatuan antara ChromeOS dan Android ini sendiri dijadwalkan untuk rilis pada 2026 mendatang, meski tak diketahui juga apakah pada paruh pertama atau kedua. Kendati demikian, satu hal yang bisa dipastikan adalah bahwa AI bakal menjadi fitur unggulan dari Aluminium OS.
AI Jadi “Jantung” Aluminium OS
Ini bukan sesuatu yang mengejutkan mengingat Google secara ambisius terus mengintegrasikan Gemini ke berbagai layanannya, termasuk aplikasi produktivitas macam Docs, Sheets, Slide, Gmail, Drive dan lainnya. Prediksinya, fitur-fitur AI tersebut akan berjalan secara on-device terlihat dari bagaimana Google menggandeng Qualcomm.
Seperti diketahui, SoC berbasis Arm untuk PC dari Qualcomm yakni Snapdragon X-Series sudah dibekali NPU yang mumpuni untuk melakukan hal tersebut. Sementara generasi pertamanya punya NPU 45 TOPS, penerusnya Snapdragon X2 Series bahkan lebih canggih lagi dengan kemampuan NPU 80 TOPS.
Namun, tampaknya kita masih harus bersabar hingga 1-2 tahun ke depan hingga laptop berbasis Android atau Aluminium OS ini tersedia secara masif di pasaran. Mari kita tunggu saja perkembangan selanjutnya ya!















