Review Call of Juarez – The Cartel: Perang Narkotika yang Kurang Menggigit!

Reading time:
July 26, 2011
Call of Juarez The Cartel 12

Genre First Person Shooter memang berkembang menjadi fenomena tersendiri di dunia game saat ini. Dengan sudut pandang orang pertama yang disandangnya, pengalaman bermain yang dihasilkan seolah muncul dari kacamata gamer sendiri. Adrenalin terpompa lebih kencang dengan balutan plot dan setting perang yang seringkali menjadi nilai jual utama. Nama-nama besar bermunculan, kesukesan besar terus diraih, dan potensi keuntungan yang ditawarkan membuat developer semakin tertarik mengembangkan genre ini. Salah satunya adalah kerjasama Ubisoft dan Techland.

Pada tahun 2006 silam, kedua perusahaan ini melahirkan Call of Juarez, sebuah game FPS yang memungkinkan para gamer merasakan atmosfer perperangan ala Cowboy. Gameplay dan settingnya yang unik berhasil menarik hati para gamer dan kritikus. Apalagi Call of Juarez ketika itu merupakan satu dari sedikit game yang mampu menampilkan visualisasi maksimal lewat teknologi DirectX 10. Mengekor kesuksesannya, sebuah prekuel dihadirkan di tahun 2009 – Call of Juarez: Bound in Blood yang mengambil tema permainan yang tidak jauh berbeda. Namun dua tahun setelah seri terakhirnya, Ubisoft tampaknya menguji peruntungan dengan membawa franchise FPS ini ke arah yang berbeda: narkoba dan dunia modern.

Call of Juarez – The Cartel hadir dengan mengusung konsep yang sama sekali baru, namun tetap tidak meninggalkan keunikannya sendiri. Walapun tidak dapat dipungkiri bahwa konsep modern ini menjadi senjata kompetitif melawan franchise FPS yang lain, Techland tetap mengambil tema yang belum pernah dihadirkan oleh pengembang lainnya. Perang melawan kartel narkotika menjadi fokus utama permainan. Senjata berat dihadirkan dan keadilan akan ditegakkan. Seberapa menariknya game ini?

Bagi Anda yang sudah pernah melihat preview game ini sebelumnya, pasti sudah memiliki sedikit gambaran tipe permainan seperti apa yang akan dihadirkan. Visualisasi yang ditampilkan memang cukup baik, tetapi tidak serta merta menggambarkan keseluruhan kualitas permainan. Apakah Call of Juarez pantas menyita waktu Anda?

Plot

Call of Juarez The Cartel 131
Sebuah tim dibentuk untuk menyelediki kasus pemboman oleh kartel Meksiko.

Pada tanggal 4 Juli 2011, salah satu kartel narkotika terkuat Meksiko melakukan sebuah tindakan ekstrim untuk memberikan peringatan bagi pemerintah Amerika untuk tidak mengganggu bisnis narkotika mereka. Tidak tanggung-tanggung, kantor Drug Enforcement Administration atau yang lebih dikenal sebagai DEA, diledakkan. Korban jiwa berjatuhan. Pemerintah Amerika Serikat geram dengan kejadian ini, menuntut sebuah investigasi yang jelas dan menindak tegas siapapun yang bertanggung jawab. Ketegangan hubungan antara Amerika dan Meksiko pun terjadi, hingga berpotensi berujung pada perang terbuka. Untuk menyelesaikan masalah ini dengan damai, sebuah tim investigasi rahasia dibentuk.

Call of Juarez The Cartel 181
McCall yang tangguh.

Tiga orang agen pemerintahan terbaik dari FBI, DEA, dan LAPD dikumpulkan. Mereka adalah orang-orang yang “kenal dekat” dengan seluk beluk dunia gelap narkotika. Ada Kimberly Evans dari FBI yang memiliki saudara yang bergabung di salah satu kartel, Eddie Guerra dari DEA yang memiliki informan rahasia begitu luas, dan Benjamin McCall – sang “cowboy” yang ikut andil karena sejarah masa lalunya. Ketiga orang ini dituntut untuk bekerja secara rahasia, menginvestigasi siapa yang bertanggung jawab, dan menghabisinya jika perlu

Plot pemainan akan bergerak cukup cepat. Dari sekadar mencari informasi, Anda perlahan-lahan akan menemukan diri Anda terjebak di dalam plot konspirasi yang klise. Kartel narkotika, perusahaan senjata, agen yang membelot, dan semua elemen yang sudah sering Anda nikmati di film Hollywood disuguhkan di sini. Sebagai agen kebenaran, Anda tetap bergerak bagaikan pedang kebenaran yang tak pandang bulu. Hanya saja, kali ini akan lebih banyak kematian dibandingkan pengadilan.

Load Comments

Gadget

March 5, 2024 - 0

Review vivo V30: Lebih Murah, Lebih Kencang dan Irit dengan Snapdragon + 3 Kamera 50 MP

vivo V30 , smartphone ini juga dibawa vivo hadir resmi…
March 5, 2024 - 0

Review realme 12 Pro+ 5G: Smartphone Berkamera Tele Periscope Paling Murah!

Kalau kalian mencari smartphone mid range dengan kamera telephoto terbaik…
January 26, 2024 - 0

Review vivo Y100 5G: Desain Premium, AMOLED 120 Hz, 5G, Snapdragon BARU!

vivo Y100 5G, ini adalah smartphone terbaru dari jajaran vivo…
December 30, 2023 - 0

Review CMF Watch Pro: Smartwatch dengan Layar 1,96 Inci AMOLED dan Desain Unik

CMF Watch Pro dibanderol dengan harga Rp1.149.000. Dengan harga tersebut…

Laptop

March 7, 2024 - 0

Review MSI Prestige 13 AI EVO A1M: Laptop AI PC Super Tipis, Ringan, Kencang & Irit!

Kali ini kita kedatangan salah satu “AI PC” dari MSI.…
March 6, 2024 - 0

Review Axioo Hype 5 AMD: Laptop 5 Jutaan Sekencang & Selengkap Ini?

Laptop murah yang harganya 5 jutaan ini ternyata kuat juga…
March 5, 2024 - 0

Review ASUS Vivobook Pro 16X OLED K6604: Laptopnya Kreator Profesional!

Laptop ini cocok banget untuk cari duit terlebih bagi kalangan…
February 6, 2024 - 0

Rekomendasi Laptop Premium dari HP – Mulai 10 Jutaan

Di Video rekomendasi kali ini, kami coba pilihkan untuk kalian…

Gaming

March 7, 2024 - 0

Bukan CGI, Dragon’s Dogma 2 Gunakan Video Daging Asli untuk Animasi Memasak

Apalah arti sebuah game petualangan yang tidak mampu memberikan Anda…
March 7, 2024 - 0

Frostpunk 2 Rilis Juli 2024

Membangun kota seindah dan seefektif mungkin, menatanya serapi yang Anda…
March 7, 2024 - 0

The First Berserker: Khazan Pamer Gameplay Baru, Rasa Souls

Sulit untuk membantah bahwa teaser perdananya di The Game Awards…
March 7, 2024 - 0

Persona 3 Reload Dapat “The Answer”, Rilis Berbayar di September 2024

Apa yang berhasil dilakukan oleh ATLUS dan tim Persona dengan…