Review Call of Juarez – The Cartel: Perang Narkotika yang Kurang Menggigit!

Reading time:
July 26, 2011

Tingkatkan Level, Raih Senjata Baru

Call of Juarez The Cartel 611
Experience point untuk leveling.

Call of Juarez – The Cartel menghadirkan sebuah sistem permainan yang cukup unik di dalamnya, yakni leveling. Sama seperti sebuah game RPG, Anda bisa mendapatkan experience point dari setiap side-mission yag bisa Anda selesaikan. Anda tentu saja tidak akan bertambah kuat atau lebih cepat seiring dengan kenaikan level ini, namun Anda akan membuka arsenal senjata yang jauh lebih banyak.

Call of Juarez The Cartel 23
Semakin tinggi level, semakin banyak senjata yang bisa digunakan.

Setiap pencapaian level akan diikuti dengan terbukanya opsi yang lebih luas untuk senjata. Semakin tinggi level yang Anda capai, semakin bagus pula senjata yang dapat Anda pilih sebelum misi. Ada satu senjata utama (Rifle, shotgun, SMG, sniper rifle) dan dua jenis handgun yang bisa Anda gunakan. Varian senjata yang terbuka terbatas pada dua kategori ini.

Seperti Menonton Film Hollywood

Call of Juarez The Cartel 201
Cut-scene ala film Hollywood.

Memainkan Call of Juarez – The Cartel ini memang tak ubahnya sedang menonton film Hollywood, khususnya elemen sinematik pada plot dan adegan sinematik yang dihadirkan. Plot perang melawan narkoba seperti int memang cerita klise ala Hollywood, yang uniknya masih mampu menjual hingga saat ini. Kesan heroik dan patriotik, serta konspirasi yang tercipta akan mengingatkan Anda pada beberapa judul film Hollywood yang mungkin pernah Anda tonton.

Cut-scenes yang dihadirkan juga semakin mendukung hal tersebut. Walaupun sinematiknya tidak dalam skala setara game seperti Metal Gear Solid, namun sudut pengambilan gambarnya cukup mengingatkan kita pada teknik pengambilan film berkualitas. Memainkan game in memang tak ubahnya menonton sebuah film Hollywood.

Checkpoint yang Menyebalkan

Call of Juarez The Cartel 551
Checkpoint yang jauh cukup membuat frustrasi.

Mari kita bicarakan point terburuk yang akan Anda rasakan selama memainkan game ini. Pernahkah Anda memainkan game FPS sebelumnya? Jika sudah, Anda tentu saja paham bahwa checkpoint menjadi standar baru dalam game berjenis ini. Fitur ini memungkinkan Anda untuk mulai dari area yang tidak terlalu jauh dari tempat dimana Anda mungkin tewas dalam pertempuran. Panjang area checkpoint mungkin menjadi elemen yang jarang sekali diperhatikan. Namun tahukah Anda bahwa details ini ternyata cukup penting untuk menghadirkan kenyamanan bermain? Setidaknya Call of Juarez – The Cartel bisa menjadi bukti yang nyata akan penerapan yang salah.

Bayangkan saja, Anda harus menghadapi rentetan tembakan luar biasa banyak dengan potensi kematian besar. Sebuah jaminan checkpoint tentu akan menenangkan hati. Namun di game ini, Anda harus banyak menelan kekeselan karena jarak antara checkpoint cukup jauh. Jadi jika Anda menghadapi misi sulit dan tewas hanya karena kelalaian kecil, siap-siap untuk mengulang pertempuran dari awal, bahkan dengan ekstra dialog dan sebagainya. Mengesalkan!

Kesimpulan

Call of Juarez The Cartel 871
Only a so-so?

Keberanian Ubisoft dan Techland untuk membawa Call of Juarez keluar dari zona amannya memang harus diacungi jempol. Apalagi The Cartel hadir dengan plot yang mengusung masalah dunia nyata saat ini, narkotika. Namun keinginan untuk mampu bersaing dengan franchise game FPS kompetitor lain tampaknya harus dikubur dalam-dalam karena Call of Juarez gagal menghadirkan sebuah gameplay yang epik.

Menembak, menyetir, flank, dan breach di setiap misi pada awalnya menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan. Namun ketika Anda melakukan hal yang sama terus-menerus di setiap misi, tanpa ada tambahan dramatisasi, game ini mulai terlihat repetitif. Apalagi side mission yang dihadirkan juga sekedar mengambil barang atau berbicara, sama sekali tidak menantang. Bahkan tampilan cut-scene Hollywood tidak banyak membantu game ini.

Call of Juarez bukanlah sebuah game yang buruk, sama sekali tidak. Eksekusi berbagai elemen yang dihadirkan cukup baik, dari visualisasi grafis hingga AI musuh. Hanya saja game ini tidak mampu menawarkan keistimewaan yang membuat game ini wajib dimainkan oleh para gamer. Sebagai sebuah game pengisi waktu luang, Call of Juarez – The Cartel akan berfungsi dengan baik. Sebagai sebuah game yang melambangkan kualitas seri pendahulunya? Para penggemar seri Cowboy ini tampaknya harus menelan pil pahit. Call of Juarez – The Cartel tampil sebagai sebuah game yang biasa saja.

Peringatan untuk orang tua, game ini mengandung ketelanjangan yang eksplisit. Jadi pastikan anak Anda yang berada di bawah umur tidak memainkan game ini.

Kelebihan

Call of Juarez The Cartel 481
Visualisasi apik.
  • Plot Unik.
  • Sistem Level-Up.
  • Cut-scenes ala Hollywood.
  • Pilihan Ending.
  • Visualisasi yang apik.

Kekurangan

Call of Juarez The Cartel 771
Anda akan menemukannya repetitif.
  • Gameplay Repetitif.
  • Checkpoint yang Menyebalkan.
  • Side Mission yang tidak Menantang sama sekali.
  • Desain Karakter.
  • Spesialisasi karakter yang tidak tampak.

Cocok untuk gamer: penyuka aksi-aksi film Hollywood tentang kartel, cinta mati dengan FPS apapun.

Tidak cocok untuk gamer: yang pernah memainkan Call of Juarez sebelumnya, yang senang dengan FPS penuh dramatisasi, di bawah umur.

Load Comments

Gadget

March 5, 2024 - 0

Review vivo V30: Lebih Murah, Lebih Kencang dan Irit dengan Snapdragon + 3 Kamera 50 MP

vivo V30 , smartphone ini juga dibawa vivo hadir resmi…
March 5, 2024 - 0

Review realme 12 Pro+ 5G: Smartphone Berkamera Tele Periscope Paling Murah!

Kalau kalian mencari smartphone mid range dengan kamera telephoto terbaik…
January 26, 2024 - 0

Review vivo Y100 5G: Desain Premium, AMOLED 120 Hz, 5G, Snapdragon BARU!

vivo Y100 5G, ini adalah smartphone terbaru dari jajaran vivo…
December 30, 2023 - 0

Review CMF Watch Pro: Smartwatch dengan Layar 1,96 Inci AMOLED dan Desain Unik

CMF Watch Pro dibanderol dengan harga Rp1.149.000. Dengan harga tersebut…

Laptop

March 7, 2024 - 0

Review MSI Prestige 13 AI EVO A1M: Laptop AI PC Super Tipis, Ringan, Kencang & Irit!

Bodi MSI Prestige 13 AI EVO A1M Form Factor Clamshell…
March 6, 2024 - 0

Review Axioo Hype 5 AMD: Laptop 5 Jutaan Sekencang & Selengkap Ini?

Bodi Form Factor Clamshell Material Polycarbonate Warna Blue Terlihat kalau…
March 5, 2024 - 0

Review ASUS Vivobook Pro 16X OLED K6604: Laptopnya Kreator Profesional!

Bodi dan Desain Form Factor Clamshell Material Aluminium untuk punggung…
February 6, 2024 - 0

Rekomendasi Laptop Premium dari HP – Mulai 10 Jutaan

Di Video rekomendasi kali ini, kami coba pilihkan untuk kalian…

Gaming

March 13, 2024 - 0

“THICC” Versi Beda, Modder Jadikan Tifa dan Aerith Berotot di FF VII Remake PC

Berapa banyak dari Anda yang sempat menikmati anime Dorohedoro? Bahwa…
March 13, 2024 - 0

Laku Keras, Stock Versi Fisik Unicorn Overlord Ludes di Jepang

Serahkan kepada Vanillaware untuk meracik video game dengan pendekatan yang…
March 13, 2024 - 0

Review Final Fantasy VII Rebirth: Makin Cinta, Makin Ribet!

Ketika Square Enix mengumumkan untuk pertama kalinya - proyek Final…
March 13, 2024 - 0

Dianggap Mahal dan Rakus, Expansion Persona 3 Reload di Steam Diserang Review Negatif

Pertanyaannya memang tidak pernah berkisar soal akan atau tidak, tetapi…