Review Film Elysium: Lebih Dari Sekedar Fiksi Ilmiah Biasa
Seperti apa jadinya jika di masa depan, status sosial dan ekonomi sangat berpengaruh akan kualitas hidup masyarakat dan tak ada seorang pun yang bisa mengganggu gugat hal tersebut? Inilah yang menjadi salah satu dari poin utama pada film “Elysium” hasil arahan sutradara Neill Blomkamp (District 9) yang dibintangi oleh jajaran artis terkenal seperti Matt Damon dan Jodie Foster.
Elysium yang telah rilis di Tanah Air kita sejak Minggu lalu di IMAX dan kemarin di bioskop 2D ini merupakan film fiksi ilmiah yang mengambil tema kondisi Bumi di masa depan. Sutradara Blomkamp mengaku bahwa film ini lebih dari sekedar film fiksi ilmiah lainnya. Ia mengatakan bahwa Elysium digambarkan berdasarkan keadaan Bumi yang terjadi saat ini. Seperti apakah kisahnya?
Bagaikan Langit dan Bumi
Elysium mengambil seting Bumi pada tahun 2154, di mana pada tahun ini kehidupan Bumi berubah karena populasi penduduk serta tingkat polusi yang terlalu tinggi. Perang, penyakit, bahkan kemiskinan terjadi pada Bumi. Pada akhirnya, tedapat dua status sosial yang terbentuk atas peristiwa tersebut. Kaum elit yang memiliki kekayaan baik secara ekonomi maupun sosial memutuskan untuk pindah tempat tinggal menuju koloni luar angkasa bernama Elysium, di mana tempat ini merupakan tempat tinggal impian semua orang di dunia. Sedangkan mereka yang tidak mampu, harus rela tinggal di Bumi yang sudah tercemar polusi dan hanya mampu bermimpi untuk bisa tinggal di Elysium suatu saat nanti.
Max Da Costa (Matt Damon) adalah seorang anak yatim piatu yang juga memiliki mimpi untuk tinggal di Elysium. Max pun juga berjanji kepada Frey (Alice Braga), temannya di panti asuhan, untuk mengajaknya ke sana suatu saat nanti. Namun perlahan-lahan, ia mulai melupakan impiannya untuk tinggal di Elysium hingga sebuah kejadian mengubah pikirannya. Max sekarat setelah mengalami kecelakaan di pabrik tempatnya bekerja dan hanya memiliki waktu lima hari untuk bisa tetap hidup. Satu-satunya cara untuk dapat menyembuhkan dirinya adalah dengan menggunakan kapsul yang hanya bisa diakses di Elysium.
Dalam depresi untuk bisa tetap hidup, Max meminta bantuan kepada Spider (Wagner Moura) untuk bisa mengirimkan dirinya menuju Elysium. Sebagai ganti untuk bisa mendapatkan akses menuju Elysium, Max harus menuruti permintaan Spider sekaligus menggunakan pakaian exoskeleton yang nantinya akan menyatu dengan tubuh Max guna meningkatkan kemampuan fisiknya. Tidak hanya sekedar meningkatkan fisik semata, pakaian tersebut juga dilengkapi alat transfer data yang akan sangat berguna ketika menjalankan misi dari Spider. Untuk mensukseskan misi tersebut, Max harus berhadapan dengan beberapa tokoh antagonis seperti Kruger (Sharlto Copley), agen rahasia dari Sekretaris Badan Pertahanan Elysium, Jessica Delacourt (Jodie Foster).
Berhasilkan Max untuk menjalankan misi dari Spider guna mendapatkan tiket menuju Elysium seperti yang ia inginkan? Apakah Max akhirnya dapat mengabulkan janjinya terhadap Frey untuk membawanya ke Elysium? Semuanya akan terungkap dalam film “Elysium”!
Alur Singkat dengan Aksi Brutal yang Tidak Perlu
Salah satu yang menjadi kekuatan dari film Elysium adalah tema yang diangkat. Seting tahun yang diambil pada film ini adalah sekitar 150 tahun di masa yang akan datang, akan tetapi penggambaran yang diambil didasari dari gambaran situasi sosial yang terjadi di masyarakat kita saat ini. Elysium memberikan sudut pandang ketika status dan kekayaan adalah segalanya, dan mereka yang tidak memilikinya tak punya hak untuk bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan. Alhasil, situasi pun menjadi terbagi atas kasta sosial yang cenderung tidak adil dan penuh konflik. Walaupun begitu, tak ada yang berani untuk menghentikan sistem tersebut kecuali ada yang berani maju lebih dulu. Dan hal inilah yang ingin disampaikan secara tidak langsung kepada para penontonnya.
Pengambilan tema film fiksi ilmiah yang cukup menarik ini didukung dengan karakterisasi para tokohnya yang cukup berpengaruh. Tak dapat dipungkiri bahwa jajaran artis yang terlibat di dalam film “Elysium” ini dapat memperlihatkan kemampuan aktingnya dengan baik, sehingga menghasilkan gambaran sifat dan tingkah laku manusia yang berbeda kasta sosial sebagaimana mestinya. Walaupun begitu, alur cerita yang ditunjukkan dalam film ini cenderung singkat dan tidak semuanya sempat tergali lebih dalam. Sehingga terdapat beberapa alur cerita yang terlihat kurang mengena karena kurangnya penjelasan yang lebih lengkap.
Aksi yang ditonjolkan pun cukup memicu adrenalin penonton. Beragam adegan aksi yang terjadi pun turut didramatisasi dengan slow motion yang membuat adegan aksi menjadi lebih menegangkan serta memiliki tingkat kerusakan yang mendetil. Namun tidak jarang tingkat kerusakan yang dihasilkan pada beberapa adegan pertarungan atau aksi cenderung brutal yang sebenarnya tidak perlu, sehingga membuat beberapa adegan aksi terlihat terlalu berlebihan.
Walau masih memiliki beberapa kekurangan, film “Elysium” dengan tema cerita yang cukup realistis dengan situasi sosial kita saat ini masih bisa menghibur sekaligus menjadi salah satu film wajib tonton untuk tahun ini.
Tanggal Rilis:
21 Agustus 2013 (Indonesia)
Genre:
Action, Drama, Science Fiction
Durasi:
109 menit
Sutradara:
Neill Blomkamp
Pemain:
Matt Damon. Jodie Foster, Sharlto Copley, Alice Braga, Diego Luna, Wagner Moura, William Fichtner
Studio:
TriStar Pictures, Alpha Core, Media Rights Capital