Review Prosesor AMD RYZEN 5 1600X

Reading time:
April 12, 2017

14nm LPP – Melihat Lebih Dekat

14nmLPP

Menurut observasi kami saat mencoba mengumpulkan 10 prosesor Ryzen 7 1700 untuk diuji, kami menemukan bahwa 14nm LPP ini sangat efisien di range voltage rendah (1.05 – 1.15V atau lebih rendah), namun pada voltage seperti ini range pencapaian clockspeednya relatif rendah, dan pada voltage 1.35V ke atas barulah prosesor tersebut bisa dipaksa menyentuh angka 3.9 Ghz atau lebih, dan batas atas rata-rata pencapaian prosesor ini adalah sekitar 4.1 Ghz.

Berikut ini analisa kami terhadap relasi antara Voltage dan Frequency dari CPU Ryzen 7 1700 kami yang terburuk dan terbaik, untuk mengetahui gambaran kasar akan karakteristik dari fabrikasi 14nm LPP yang digunakan Ryzen:

Ryzen7_1700_BestVsAvgCPU

Memang, batas atas pencapaian clockspeed dari Ryzen saat ini belum bisa mengejar Kaby Lake 14nm, namun peningkatan instruction per clock dari Ryzen setidaknya mampu membuat performa Ryzen cukup kompetitif.

 

Sekilas Mengenai ‘Zen’

CCX_Ryzen_Core_0

Ryzen dikembangkan dengan sebuah microarchitecure baru yang diberi nama ‘Zen’. Menurut AMD, Zen benar-benar dibuat dari nol, dengan fokus pada ‘balance‘, dimana AMD berusaha mengembangkan sebuah desain yang menyeimbangkan performa tinggi namun tetap menekan konsumsi daya supaya rendah.

Fokus yang berikutnya adalah scalability. AMD ingin bahwa rancangan CPU ‘zen’ ini bisa digunakan pada perangkat low-power, hingga ke perangkat desktop high-performance, dan bahkan hingga ke CPU server yang memiliki jumlah core yang massive.

Sebagai catatan tambahan, biasanya produsen CPU akan menyesuaikan rancangan CPU untuk target penggunaannya. Misalnya, AMD pernah membuat CPU ‘Jaguar’, yang ditujukan untuk perangkat hemat daya. Rancangan low-power Jaguar tidak bisa membuatnya disulap untuk menjadi sebuah core high-performance seperti CPU AMD FX ‘Bulldozer’ bagaimanapun caranya, dan berlaku sebaliknya. (AMD Jaguar akan gagal mencapai target clockspeed tinggi karena limitasi dari desainnya, begitu juga AMD FX tidak akan bisa beroperasi di TDP 15W separah apapun AMD meng-undervolt-nya)

Jadi, mencari sebuah rancangan yang bisa beroperasi pada berbagai perangkat, dan memiliki range operasional yang luas membutuhkan tuning yang ambisius!

High Bandwidth Low Latency Cache & SMT(Simultaneous Multi-Threading)

CCX_Ryzen_Core_2

Salah satu target untuk Zen adalah memiliki performa dan throughput tinggi. Untuk mencapai hal tersebut, selain melakukan desain ulang besar-besaran pada bagian core-nya, AMD mengimplementasikan high-bandwidth, low-latency cache. AMD mengklaim bahwa desain mereka ini menghasilkan 2x L1/L2 Cache bandwidth, dan juga 5x L3 Cache bandwidth dari desain sebelumnya.

CCX_Ryzen_Core

Kemudian, AMD meninggalkan desain CMT(Clustered Multi-threadng) mereka yang lama, dan mengimplementasikan SMT(simultaneous multi-threading) buatan mereka sendiri (note: HyperThreading merupakan implementasi SMT dari Intel), sehingga setiap core pada Zen dapat memproses 2 thread, membuat setiap core bekerja lebih efisien pada skenario multithreading.

 

CPU Complex (CCX)

CCX_Ryzen_Core_3

Berikut sebuah ilustrasi dari rancangan core dari Zen, AMD menyebutnya sebagai CPU Complex (CCX), atau juga kadang disebut Core Complex.

Satu CCX memuat:

  • 4 Core
  • 4x 512K L2 Cache
  • 8MB Shared L3 Cache

Untuk membuat CPU dengan konfigurasi 8-Core, AMD menggunakan 2(dua) buah CCX.

Ryzen 5 1600X menggunakan 2 CCX, dimana setiap CCX-nya memiliki satu buah Core yang di-disabled (3+3 Configuration).

 

Ryzen TIDAK Memiliki IGP

Sebagian besar pada die CPU Ryzen digunakan untuk menjadi core prosesor, sebagian lainnya menjadi memory controller dan juga I/O Controller. Desain seperti ini membuat ia tidak memiliki Integrated Graphics(IGP).

Share
Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

October 24, 2025 - 0

NPU Di Laptop Snapdragon: Apa Itu NPU? Apakah Laptop Snapdragon Beneran Kepake NPU-nya?

Kali ini kita akan bahas mengenai NPU atau Neural Processing…
October 22, 2025 - 0

Review Toshiba 75C350RP: Smart TV Layar Besar dengan Kualitas Memadai, Harga Merakyat!

 Toshiba 75C350RP Smart TV ini punya layar besar, 75”! Tapi,…
October 19, 2025 - 0

Laptop Gaming Tidak Hanya untuk Gamer! Seri Mengenal Laptop Gaming feat. HP – Part 2

Siapa bilang Laptop Gaming itu cuman buat Gamer! Siapa bilang…
October 15, 2025 - 0

Review ADVAN Workplus Air: Kemurahan?

Bodi ADVAN Workplus Air Form Factor Clamshell atau Laptop Klasik.…

Gaming

October 25, 2025 - 0

Update Counter-Strike Kacaukan Pasar Skin, Timbulkan Kerugian Besar

Akibat update Counter-Strike 2 terbaru, harga skin langka di marketplace…
October 25, 2025 - 0

AKG Entertainment Hadirkan Toys Funism Pokémon & Maltese PupSnap

AKG Entertainment memperluas produknya di Indonesia dengan merilis dua seri…
October 25, 2025 - 0

Microsoft Minta Xbox Dapatkan Keuntungan di Atas Batas Standar

Kebijakan baru terkait target profit untuk Xbox menjadi penyebab kenaikan…
October 25, 2025 - 0

Pokemon Legends: Z-A Cetak Rekor Penjualan Game di Nintendo Switch 2

Seminggu setelah rilisnya, Pokemon Legends: Z-A berhasil cetak rekor penjualan…