Review Alice Madness Returns: Kembalinya Pikiran Gelap Alice
Visualisasi yang Menarik Mata

Salah satu hal yang pasti Anda sukai dari Alice adalah visualisasi dunia Wonderland yang dihadirkan di dalamnya. Sebagai sebuah dunia khayalan yang muncul dari kewarasan Alice, Wonderland benar-benar memunculkan kesan surealis yang kental, indah, menarik mata, sekaligus mendukung keseluruhan plot yang ingin disampaikan. Anda akan menemukannya sebagai sebuah dunia yang ajaib, namun di sisi lain begitu menyeramkan dan penuh horror. Seperti menemukan dualisme psikologis Alice yang rumit. Semua makhluk yang hidup di dalamnya juga memperkuat kesan itu.
Kehadiran Alice juga menjadi elemen penting kehadiran visualisasi yang menyenangkan ini. Kostum yang dikenakannya akan beradaptasi dengan chapter yang harus ia lalui. Semua kostum yang dikenakan Alice secara tidak langsung membuat tampilannya lebih segar dan tidak monoton, setidaknya cukup membuat Anda nyaman untuk melewati setiap chapter yang ada. Desain yang dihadirkan sepantasnya diacungi jempol, menyatu dengan setting yang dihadirkan dalam setiap chapter.


Mini game yang dihadirkan di dalamnya juga membuat permainan menjadi jauh lebih bervariasi. Sebagian besar mini game yang dihadirkan membawa Anda pada genre side-scrolling dengan tampilan yang unik, entah itu side scrolling shooter atau side scrolling platformer. Visualisasinya benar-benar menarik mata, sesuai dengan setting yang ada, setidaknya membuat permainan tidak monoton. Salah satu nilai terkuat di dalam game ini. Apalagi ketika Anda diberikan kesempatan untuk tumbuh menjadi raksasa dengan tugas yang sederhana, menghancurkan setiap musuh yang berada di depan mata.
Collectibles

Sepanjang permainan, Anda akan menemukan beberapa benda yang dapat dikumpulkan oleh Alice. Sebagian besar dari benda collectibles ini tersembunyi dengan cukup baik di setiap level yang ada. Hanya pig snout saja yang memberikan imbalan yang setimpal untuk setiap usaha mencarinya, sedangkan benda lain lebih berisikan memori untuk membantu gamer mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang dinamika psikologis Alice.
Setelah menyelesaikan game ini, Anda akan diberikan kebebasan untuk menentukan kostum mana saja yang akan digunakan dengan efek-efek yang berbeda pada masing-masing pakaian.
Kesimpulan

Sebagai sebuah game hack dan slash, Alice Madness Returns menghadirkan gameplay tipikal yang tidak jauh berbeda dengan game serupa di pasaran. Menghajar setiap musuh yang ada, memecahkan setiap puzzle, dan bergerak dari satu chapter ke chapter lainnya. Lantas apa yang membuatnya berbeda? Maka plot dan visualisasi yang unik memainkan perannya di sini. Alice Madness Returns menghadirkan plot, dunia surealis, dan desain karakter yang cukup memanjakan mata. Elemen yang membuat Anda cukup betah untuk menatap layar televisi dan tidak beranjak dari kontroler.
Namun ada satu kekurangan yang cukup membuat game ini menyebalkan, yakni glitch yang terkadang muncul saat Alice harus bergerak menyusuri daratan yang tidak rata. Glitch ini membuat kaki Alice seolah tertahan tidak bergerak saat menumbuk daratan yang tidak sama tinggi, walaupun jaraknya tidak signifikan. Alice yang seharusnya bisa melewatinya dengan sebuah langkah kecil secara tiba-tiba tidak mampu berbuat apapun. Hanya terdiam di sana tanpa bisa digerakkan.
Lantas apakah Alice Madness Returns layak untuk dimainkan? Untuk mereka yang pernah memainkan seri pertamanya, saya akan merekomendasikannya karena kesinambungan plot yang dibawakan. Sedangkan untuk mereka yang pertama kali mengenal seri ini, Alice Madness Returns menawarkan gameplay tipikal hack dan slash yang cukup menarik dan tidak monoton. Bagi Anda yang menyukai genre ini, tidak ada salahnya untuk menjadikan game ini sebagai alternatif pilihan.
Kelebihan:
- Plot yang Menarik.
- Visualiasi yang Bagus.
- Variasi Permainan yang Tidak Monoton.
Kekurangan:
- Peran Alice di dunia nyata yang kurang dieksploitasi.
- Glitches.
Cocok untuk gamer: yang menyenangi game hack and slash, memainkan Alice di seri pertama.
Tidak cocok untuk gamer: di bawah umur, yang menyenangi Alice versi Disney.
