Inilah Kisah Mengenai Kehidupan Seorang Larry Crowne
Kehilangan pekerjaan adalah hal yang dihindari semua orang. Begitu juga untuk Larry Crowne (Tom Hanks). Setelah bertahun-tahun mengabdi di sebuah supermarket dan dinobatkan sebagai “Employee of the Month” selama 9 kali berturut-turut, Larry harus menelan pil pahit karena tempat kerjanya memecatnya karena ia tidak memiliki ijazah universitas. Ketiadaan gelar sarjana dianggap sebagai penghambat karir Larry di tempat itu sehingga mereka memutuskan untuk “merumahkan”nya.
Duda, hidup sendiri, memiliki hipotek, dan harus membeli bensin untuk mobil pribadinya, Larry memutar otak untuk bangkit dari keterpurukan. Ia pun memutuskan untuk membuat dirinya lebih “menjual” dengan bergabung ke “community college”. Di sana, ia menemukan banyak hal baru, termasuk teman baru, Talia (Gugu Mbatha-Raw) dan kelompok pencinta skuter-nya. Larry juga bertemu dengan Mercedes Tainot (Julia Robert), dosen yang mengajarkannya public speaking. Perlahan tapi pasti, kehidupan Larry pun berubah.
Berkaca dari Resesi
Ingatkah Anda dengan peristiwa resesi ekonomi yang sempat dialami Amerika beberapa tahun yang lalu? Tampaknya, kondisi tersebut menginspirasi banyak orang untuk menuangkannya ke dalam bentuk buku maupun film. Setelah kisah mengenai perjuangan hidup para elit berkerah biru dalam film The Company Men yang disutradarai oleh John Wells, kali ini giliran sebuah film drama romantis komedi yang juga dibalut kondisi perekonomian yang sama yang disutradarai Tom Hanks, Larry Crowne.
Berbeda dengan The Company Men yang hadir dengan kisah percintaan yang minim dan melibatkan banyak tokoh di dalamnya, film ini lebih memfokuskan perhatiannya kepada satu tokoh bernama Larry Crowne dan—tentu saja—kisah cintanya. Larry adalah individu yang sekian tahun hidup sendiri dalam zona nyamannya. Ia bekerja di sebuah toko sejenis hypermart dan sering mendapatkan penghargaaan sebagai “Employee of the Month”. Namun, perubahan ekonomi menuntut perusahaan untuk “menyingkirkan” pegawai yang dianggap tidak pantas mendapatkan promosi dan kenaikan jenjang karir. Hanya karena tidak pernah duduk di kursi universitas, Larry kehilangan pekerjaannya. Jika The Company Men berkisah mengenai kehidupan individu-individu yang masuk kategori “kerah biru”, Larry Crowne menggambarkan perjuangan hidup individu “kerah putih” menghadapi perubahan drastis dalam hidupnya.
Saya akan lebih suka jika film ini tidak dicampuradukkan dengan kisah cinta yang muncul di penghujung cerita. Jika film ini hanya fokus ke perjuangan Larry Crowne dalam mendapatkan kembali kehidupannya, film ini akan terasa lebih spesial dan orisinil. Sayangnya, kisah percintaan Larry Crowne dengan dosennya sedikit merusak ide cerita keseluruhan. Untuk kualitas akting, tidak ada yang perlu saya komentari dari penampilan Tom Hanks dan Julia Roberts. Walau begitu, sepanjang pengamatan saya, kedua bintang senior tersebut tidak menunjukkan chemistry yang seharusnya. Penampilan mereka terlihat bagus namun tidak berhasil blend-in.
Film yang merupakan proyek Tom Hanks ini—diperankan, disutradarai, diproduseri, dan dikerjakan oleh rumah produksi milik Tom Hanks, Playtone, yang bekerja sama dengan Universal Pictures—dapat dikatakan tidak sesukses Da Vinci Code atau That Thing You Do! (1996) dan Cast Away (2000). IMDB memberikan rate 6/10 dan Rotten Tomatoes memberikan rate yang jauh lebih kejam: 35% fresh atau setara dengan 2 out of 5. Namun, saya akui, kharisma Tom Hanks di film ini tetap terpancar jelas, membuat saya tergelitik untuk melihat aktingnya di film ini. Bagaimana dengan Anda?
Rilis:
21 Juli 2011
Genre:
Drama romantis komedi
Durasi:
98 menit
Sutradara:
Tom Hanks
Pemain:
Tom Hanks, Julia Roberts, Gugu Mbatha-Raw
Studio:
Universal Pictures