Menjajal Resident Evil: Revival Selection HD Remake
HD Remake memang menjadi salah satu konsep yang sering ditemukan di industri game belakangan ini. Merombak kembali game-game lawas berkualitas dan mengadaptasikan kemampuan untuk tampil dalam balutan grafis high-definition menjadi potensi keuntungan yang menggiurkan bagi developer dan publisher. Bagaimana tidak? Mereka tidak perlu lagi susah-susah membangun sebuah game dari awal, namun mampu menjual. “Modifikasi” seperti ini sudah pasti menarik hati para gamer, terutama mereka yang pernah memainkan game-game ini sebelumnya. Sebagai ajang nostalgia? Tentu saja, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk memuaskan rasa penasaran akan pengalaman yang mungkin dihadirkan.
Dari begitu banyak game HD remake yang akan hadir di industri game, Capcom terhitung sebagai salah satu perusahaan yang paling aktif melakukan kebijakan ini. Franchise-franchise besar yang sempat dirilis di masa kejayaan Playstation 2 dirilis ulang untuk XBOX 360 dan Playstation 3 dengan berbagai perbaikan grafis di sana-sini. Salah satunya adalah franchise survival horror mereka, Resident Evil. Melalui nama Resident Evil: Revival Selection, Capcom menghadirkan kembali dua nama besar: Resident Evil 4 dan Resident Evil Code Veronica dalam balutan high-defintion. Namun apakah embel-embel “HD Remake” ini sungguh-sungguh menghadirkan grafis yang jauh lebih baik?
Resident Evil: Revival Selection HD Remake ini dirilis dalam dua disc terpisah untuk XBOX 360. Sebagai game dengan kontrol yang konvensional, tidak terlalu sulit untuk beradaptasi kembali dengan kedua game ini, karena sesungguhnya tidak banyak perubahan yang berarti dari sisi kontrol maupun gameplay. Hal yang benar-benar berubah hanya ada ada kualitas grafis yang dihadirkan. Elemen yang lain? Persis sama dengan RE 4 dan RE Code Veronica yang Anda kenal. Sayangnya, karena satu dan lain hal, saya hanya bisa mendapatkan versi Jepangnya. Walaupun voice act yang diusung tetap berbahasa Inggris, namun cukup mustahil untuk menyelesaikan sebuah game Resident Evil tanpa deskripsi yang memadai. Oleh karena itu, artikel ini dihadirkan untuk memberikan sedikit gambaran semata.
Resident Evil: Code Veronica
Gameplay
Konsep HD Remake tampaknya memang hanya diimplementasikan pada sisi grafis semata, tanpa mengubah konsep gameplay sama sekali. Sebagai salah satu seri Resident Evil “klasik”, Code Veronica menghadirkan sistem permainan Resident Evil yang sudah lama dilupakan sejak kehadiran RE 4. Mereka yang pernah menjajal Resident Evil seri pertama hingga ketiga sudah pasti pernah merasakan gameplay seperti ini. Bergerak maju dengan tombol atas, bergerak dengan di dalam ruangan dengan kamera fixed, dan melakukan semua tombol aksi dengan sistem yang masih manual. Anda bahkan masih harus melakukan “Combine” untuk dapat me-reload pistol sebelum peluru benar-benar habis. Classic!
Apakah Jauh Lebih Baik dengan Tampilan HD?
Kenyataan memang seringkali pahit. Harus diakui, Resident Evil: Code Veronica menghadirkan konsep “HD Remake” yang sangat mengecewakan. Hal ini sudah cukup terasa sejak opening movie game ini. Ketika menjajalnya dengan LCD 1080p, CGI tampak sangat pecah dan kabur, seolah tidak dirombak sama sekali untuk dapat tampil maksimal di resolusi high-definition ini. Seperti sedang memaksakan sebuah video low-res untuk tampil di televisi HD, sangat disayangkan. Menjajalnya langsung dengan gameplay juga tidak membawa banyak perubahan yang berarti. Tidak tampak perubahan grafis yang signifikan, Anda masih seperti melihat RE: Code Veronica yang Anda kenal di masa Dreamcast dan Playstation 2 dulu.
Tampilan gameplay, untungnya, mampu maksimal dalam resolusi 1080p, dalam artian tidak percah dan terkesan low-res seperti CGI movie nya. Namun grafis yang lebih baik? Anda harus berpikir ulang. Kesan “kotak” yang sering kita temukan pada game-game lawas masih terasa di sini. Beberapa detail tidak hadir dengan maksimal, bahkan dari segi desain karakternya sendiri. Hal paling maksimal yang bisa Anda temukan mungkin ada pada reaksi wajah Claire yang kini lebih terlihat jelas. Namun dari bentuk tubuh, anggota tubuh, hingga zombie nya sendiri tak banyak berubah. HD Remake? Lebih tepatnya port setengah hati.