JagatTalk: Aku Ingin Begini, Aku Ingin Begitu
Jagat Review kembali mengajak para Tweeps follower @jgtreview untuk bertukar pendapat melalui JagatTalk. JagatTalk adalah media diskusi dan tukar pendapat antarTweeps yang dibuka setiap hari Kamis malam hingga Jumat sore di channel Twitter @jgtreview yang merupakan channel resmi JagatReview di Twitter. Tweeps follower @jgtreview bebas mengemukakan pendapatnya dalam JagatTalk, tetapi tentunya dengan memperhatikan persyaratan 140 karakter di Twitter dan menyertakan hashtag #jgttalk.
JagatTalk minggu ini berbicara tentang sebuah tema ringan yang tentu saja berhubungan dengan dunia teknologi. Teknologi memang dihasilkan oleh manusia untuk manusia, dalam arti didesain dan diciptakan untuk mempermudah, menyederhanakan, serta membantu kerja manusia supaya menjadi jauh lebih efektif dan efisien. Harus diakui pula bahwa teknologi pada satu dekade terakhir ini berkembang dengan sangat cepat. Sesuatu yang begitu langka di sepuluh tahun yang lalu kini menjadi perangkat wajib manusia modern, bahkan hadir dengan fitur yang lebih kompleks dan bervariasi. Dengan perkembangan yang begitu pesat, apakah dunia tidak akan terancam oleh stagnansi teknologi, di mana tak ada lagi hal baru yang bisa ditawarkan kepada dunia? Tenang saja, kita masih sangat jauh dari titik tersebut. Mengapa? Satu jawaban, film science-fiction!
Sudah bukan rahasia lagi jika film, komik, hingga game bertema science-fiction sering kali memperlihatkan teknologi masa depan yang masih belum mampu dicapai oleh manusia di masa kini. Bagi sineas kreatif, konsep teknologi seperti ini memang sederhana, lahir dari imajinasi dan ide, kemudian tercurah ke hasil karya yang non-aplikatif. Namun, tidak sedikit ilmuwan dan para peneliti yang memandangnya sebagai sebuah tujuan jangka panjang yang dapat diraih suatu saat di masa depan. Oleh karena itu, mereka mulai mempelajari probabilitas dan komponen yang dibutuhkan. Mobil yang mampu terbang, teleport, mesin waktu, baju untuk menghilang, robot humanoid, jetpack, warp-hole, ekspedisi luar angkasa, pistol laser, dan beragam teknologi lainnya hingga kini masih menjadi mimpi. Inilah yang menjadi dasar kami melontarkan pertanyaan JagatTalk di Twitter: Teknologi science fiction (film, komik, game) apa yg paling Tweeps inginkan untuk diwujudkan di dunia nyata saat ini? dan mengapa?” #jgttalk
Beragam jawaban pun muncul dari para Tweeps pembaca setia JagatReview. Namun, sebagian besar hadir dengan satu ciri umum yang sama, yakni mengambil inspirasi dari film kartun dan superhero yang disenangi di masa kecil. @hanggono menuliskan, “Belalang tempur, keren aja bisa dipanggil buat jemput, trus kalo diajak ngobrol bisa godek-godek” sebagai teknologi yang paling ia inginkan. Sementara @gorboman dan @rdwn_frz sangat menginginkan teknologi kapsul ala Dragon Ball untuk mempermudah hidup. Namun, jawaban paling populer di antara semua alternatif yang ada? Perangkat untuk teleportasi! Alasan terbaik dihadirkan oleh sm4rt13:
Time is money, istilah ini kian terbukti jika kita memerhatikan pacu dunia yang semakin menggila akhir-akhir ini. Dengan tuntutan hidup yang semakin tinggi, manusia modern saat ini dipaksa untuk memanfaatkan waktu dengan semaksimal mungkin. Pekerjaan yang menumpuk, beban hidup yang semakin besar, dan persaingan yang semakin memanas membuat waktu semakin terasa berharga. Namun sebagian besar dari kita tidak akan dapat menghindari hal-hal krusial yang mau tidak mau menyita waktu dengan porsi kegiatan yang seringkali tidak produktif. Salah satu contoh paling nyata: PERJALANAN. Bayangkan berapa banyak waktu yang harus Anda habiskan ketika menempuh perjalanan jauh dari satu titik ke titik lainnya, apalagi ditambah ekstra kemacetan dan berbagai regulasi tambahan yang menyebalkan.
Semua ini hanya bisa teratasi dengan satu teknologi science-fiction bernama: TELEPORT. Dalam sekejap mata, Anda bisa berpindah dari satu titik ke titik yang lain. Cepat, tepat, ringkas, dan membuat Anda punya lebih banyak waktu untuk melakukan hal lain, selain sekadar menunggu di jalan. Jika telepon dapat membuat Anda berkomunikasi jarak jauh dengan siapa pun, teleport akan hadir sebagai teknologi yang juga mendekatkan secara fisik tanpa mengenal jarak.
Mengapa memilih jawaban dari sm4rt13? Karena pemikirannya yang jauh ke depan bahwa teknologi seperti ini sudah pasti membutuhkan regulasi tertentu. Bayangkan jika Anda bisa berpindah kemana saja di dunia ini tanpa ada yang bisa mengendalikan atau mengatur Anda? Nobita dan Doraemon menunjukkannya kepada Anda lewat Pintu ke mana saja. Hanya saja kartun anak-anak ini tidak mengeksploitasi kejahatan dan celah hukum yang bisa dimanfaatkan manusia dewasa, daripada sekadar mengintip teman sepermainan. Kejahatan seperti penyelundupan, penyebaran virus, pencurian, dan berbagai hal negatif lainnya juga jadi mudah terjadi akibat teknologi teleport. Regulasi menjadi pedang untuk memastikan teknologi ini berada di arah dan jalur yang tepat.
Dari begitu banyak ide yang lahir dari pemikiran Tweeps Jagat Review, bolehlah kita menyimpulkan bahwa dunia teknologi masih menyimpan segudang potensi aplikatif yang masih bisa diwujudkan di masa depan. Tentu saja untuk memudahkan hidup kita semua. Mungkin tidak sekarang, mungkin suatu saat di saat kita renta, atau mungkin akan dinikmati oleh hanya oleh cucu dan cicit kita. Namun satu yang pasti, dunia science fiction selalu akan menjadi fondasi ide untuk memastikan roda inovasi ini terus berputar. Selalu awali dengan mimpi.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Teknologi science-fiction apa yang paling Anda inginkan untuk terwujud saat ini?