Review Modern Warfare 3: Pertempuran Terakhir Demi Kedamaian Dunia!
Say Goodbye to Our Fellow Comrades!


Sebelum Modern Warfare 3 dirilis, ada banyak kekhawatiran bahwa Activision tetap akan menggunakan franchise ini sebagai “mesin” penghasil uang tanpa memperdulikan lagi kualitas yang akan dihadirkan. Kecurigaan bahwa akan ada Modern Warfare 4, Modern Warfare 5, hingga Modern Warfare 10 di masa depan seolah tidak terhindarkan. Jika sampai hal ini terjadi, gamer tentu akan perlahan mulai muak dengan plot Soap, Price, Makarov yang seolah tak pernah selesai dan terasa dipaksakan untuk terus berlanjut. Untungnya, Activision tidak bertindak seceroboh itu. Karena pada akhirnya, Modern Warfare 3 datang sebagai sebuah penutup trilogi yang manis.
Menamatkan game ini dan menemukan bahwa semua cerita yang telah dibangun dari dua seri sebelumnya akhirnya berakhir menimbulkan dua sisi emosi yang muncul bersamaan. Kelegaan karena Activision mampu memaksimalkan seri ketiga ini sebagai penutup yang paling maksimal, dramatis, dan paling menguras emosi. Di sisi lain sebuah kesedihan untuk berpisah dari karakter-karakter ikonik yang selama ini bertempur bersama dengan kita, menjalani hidup sebagai seorang gamer. Apalagi, mengingat beberapa karakter yang memorable ini harus berakhir kepada kekejaman perang yang tak pantas mereka dapatkan, kematian secara mengenaskan.
Activision memang belum memberikan keterangan resmi bahwa MW3 akan menjadi seri terakhir dari Modern Warfare. Namun, setidaknya dari penutup cerita yang ada, sebuah siklus terorisme dan kejahatan perang sudah dipastikan berakhir. Apakah kita akan melihat mereka lagi di masa depan? Mungkin saja. Namun untuk saat ini, sebuah salam perpisahan untuk menghargai setiap memori yang sudah terbangun. Goodbye, my fellow comrade!