The Artist: Film Melodramatik Tanpa Dialog dari Prancis
Pernahkah Anda menyaksikan film bisu yang pernah populer di industri perfilman di era 1920-an? Saya pribadi hanya bisa mengingat-ingat dengan samar penampilan Charlie Chaplin dengan pantomimnya yang sangat jenius dan mimiknya yang membuatnya begitu berkarakter meskipun tidak mengucap sepatah kata pun. Selain itu, film bisu sangatlah asing bagi saya.
The Artist menjadi salah satu film yang bisa dibilang brilian di penghujung 2011. Sang Sutradara, Michel Hazanavicius, menyajikan film ini dengan cara yang mungkin pernah dipikirkan beberapa sutradara tetapi tidak berani mengeksekusinya: berbentuk film bisu, tanpa suara percakapan, hanya diiringi musik. Film melodrama ini berkisah mengenai kehidupan aktor di era film bisu, George Valentin (Jean Durjadin), yang mendapatkan ketenarannya sebagai aktor film bisu. Tanpa sengaja, ia bertemu dengan Peppy Miller (Bérénice Bejo), salah satu penggemar beratnya, yang menciumnya dan adegan tersebut berhasil diabadikan dan dipublikasikan oleh pers. Peppy kemudian melanjutkan karirnya sebagai figuran di beberapa film dan sempat kembali bertemu dengan George. Mereka pun sempat mengalami cinta lokasi.
Ketika era film bisu berakhir, studio tempat George bernaung banting setir memproduksi film-film “bersuara”. Sebagai aktor kawakan, George menolak perubahan tersebut dan mencoba membuat film bisunya sendiri. Ketika itu semua terjadi, Peppy Miller sedang menjajaki karirnya dan semakin tampil gemilang setelah era “bersuara” muncul. Di sinilah konflik dalam kehidupan George dan Peppy mulai terpampang. Keduanya berada di bidang yang sama tetapi dengan idealisme yang berbeda. Siapakah yang akan bertahan pada akhirnya? Apakah hubungan romantis yang pernah terjadi di antara keduanya akan bersemi kembali?
Otentik dan Bergelimangan Penghargaan!
Tidak heran jika film ini mendapatkan sambutan yang luar biasa di penayangan perdananya di Festival Film Cannes 2011. Bahkan, sang aktor utama, Jean Durjadin, mendapatkan penghargaan sebagai Aktor Terbaik. Satu faktor penting yang harus dimiliki film bisu adalah mimik dan ekspresi para pemainnya yang sempurna—karena penonton mendapatkan pemahaman dan “feel” dari tiap adegan hanya dari mimik dan ekspresi—dan film ini memilikinya! Tidak ada satu penonton pun yang akan melepaskan pandangan dan rasa kagum mereka melihat penampilan Jean dan Bérénice yang begitu all out. Chemistry di antara keduanya terjalin dengan baik dan mereka menunjukkan bakat mereka tidak hanya sebagai aktor dan aktris, melainkan juga dalam hal menari! Aspek lainnya, seperti lighting, sinematografi, musik, dan lainnya pun terasa tanpa cacat. Penonton seperti disuguhi film bisu yang benar-benar berasal dari era-nya, bukan film yang dikondisikan seperti era yang pernah ada.
Film ini berhasil meraih nominasi terbanyak (enam nominasi) di penghargaan Golden Globe ke-69 dan berhasil memenangi tiga di antaranya, yaitu Best Motion Picture – Musical and Comedy, Best Original Score, Best Actor – Motion Picture Musical or Comedy. Selain itu, film ini juga berhasil memenangi tujuh penghargaan di BAFTA (dari total 12 nominasi), dan 10 nominasi Academy Awards. Di Prancis, film ini mendapatkan 10 nominasi dalam Cesar Awards.
Film ini mengandung banya aspek yang membuatnya kuat. The Artist berhasil menyuguhkan tontonan yang tidak hanya berfokus ke kisah cinta, melainkan juga mengenai perjuangan dan nilai-nilai kehidupan. Salah satu film yang harus masuk ke dalam “daftar film yang harus ditonton tahun ini”!
Tanggal rilis:
12 Oktober 2011 (Prancis)
Genre:
drama
Durasi:
100 menit
Sutradara:
Michel Hazanavicius
Pemain:
Jean Durjadin, Bérénice Bejo, John Goodman, James Cromwell
Studio:
La Petite Reine
ARP Sélection