Synology DriveStation DS411+II NAS: Mudah Digunakan dengan Performa Meyakinkan

Ketika penggunaan Network Attached Storage (NAS) di kalangan bisnis kecil dan rumahan semakin menjamur, jumlah pemain dalam industri ini pun bertambah banyak. Nama Synology mungkin masih terdengar asing di-antara merk-merk pabrikan lain yang sudah familiar, tapi produsen spesialis NAS dari Taiwan tersebut sebenarnya sudah membuat perangkat network storage sejak tahun 2000. Kali ini JagatReview berkesempatan mencoba unit NAS yang ditujukan bagi kalangan small and medium business, DriveStation DS411+II.
Synology DriveStation DS411+II


Penampilan Synology DriveStation DS411+II terbilang mirip dengan kebanyakan perangkat NAS dari produsen lainnya, dengan bentuk kotak memanjang dan dilabur warna hitam sehingga terkesan serius. Di bagian depan terdapat lampu-lampu indikator power, hard disk, serta status LAN. Konektor Ethernet yang digunakan sebagai penghubung perangkat ini dengan jaringan dapat ditemukan di sisi belakang. Tersedia pula dua buah port USB 2.0 (untuk menyambungkan USB flashdrive, printer, atau perangkat USB lainnya) dan sebuah port e-SATA untuk memasang hard disk eksternal.


Layaknya perangkat NAS, DriveStation DS411+II menyimpan unit hard disk internal dalam rak-rak yang tersusun di bagian dalam. Total terdapat empat buah unit hard disk yang dapat dipasang di dalam NAS ini. Selain konfigurasi RAID 1, 0, dan 5, DriveStation DS411+II juga mendukung RAID 6 dan RAID 10. Adapun kapasitas maksimal hard disk yang didukung sudah mencapai 3 TB, jadi Anda bisa menyimpan hingga 12 TB data pada DriveStation DS411+II.


Uniknya, untuk menjalankan mode RAID 5, Anda dapat menggunakan hard disk dengan kapasitas yang berbeda-beda. Besar partisi yang tergabung dalam RAID akan disesuaikan dengan kapasitas hard disk terkecil, sementara sisa kapasitas yang tidak terpakai bisa dijadikan partisi lain. Teknologi ini disebut sebagai Synology Hybrid RAID atau disingkat SHR.
