Node.js: Robot Peningkat Jaringan WiFi dengan Tampilan Sangar
Robot mulai menginvasi bumi! Setelah mengangkat berita mengenai Kuratas 001 mobile armor, kami menemukan satu robot lagi yang siap meramaikan dunia teknologi. Selain ukurannya yang berbeda secara signifikan, robot yang satu ini tidak memiliki fitur “smile shot” ataupun potensi untuk menimbulkan ancaman.
Tujuan hidup robot kembangan para insinyur elektrikal asal Northeastern University memiliki tujuan hidup yang lebih mulia dibanding Kuratas 001. Tidak sekedar mewujudkan mimpi para pencinta robot, robot dengan nama Node.js WiFi-Extending Robot diciptakan untuk menyediakan koneksi WiFi ke daerah-daerah berbahaya dengan infrastruktur jaringan yang buruk.

Node.js memiliki desain yang menyerupai tank dengan ukuran tubuh 40 x 28 inci dan bobot 68 kg. Para pengembang membenamkan Asus Eee netbook berbasis Ubuntu, GPS untuk mendeteksi pergerakan robot, serta webcam dengan dukungan night vision untuk memudahkan pengoperasian. Sistem pengoperasian dan video yang ditangkap menggunakan webcam dalam Node.js dapat diakses melalui portal web HTML5. Dengan begitu, pengguna dapat mengontrol robot tersebut melalui komputer ataupun perangkat mobile.
Dalam pengetesan yang dilakukan oleh para pengembang, baterai Node.js mampu memberi asupan tenaga pendorong selama 12 jam. Namun, kotak repeater yang ditempatkan di atas tubuh Node.js dapat bekerja hingga 30 jam. Dalam pengaplikasiannya, kota repeater tersebut dapat dijatuhkan hanya dengan satu tombol dan menyediakan jaringan WiFi sementara.
Berapa biaya yang digunakan untuk menciptakan robot tersebut? Dan Landers, salah satu anggota tim pengembang Node.js, menjelaskan kepada Engadget bahwa biaya yang dikeluarkan mencapai kisaran USD1.500—USD2.000.