Review Corsair Dominator Platinum 2133Mhz 16GB Kit: Speed Meets Elegance
Siapa tidak kenal Corsair? Brand yang identik dengan high-performance memory module-nya ini selalu berusaha memberikan performa ekstra lewat memori high-end berkualitas tinggi mereka. Pada tahun 2011 lalu, memori Corsair seri Dominator GT dan GTX menjadi produk flagship-mereka (salah satu dari Dominator GT tersebut pernah kami review disini). Di tahun 2012 ini, Corsair menawarkan sebuah seri baru yang nantinya menjadi seri teratas dari semua Dominator yang pernah ada ,yakni Corsair Dominator Platinum series.
Seperti halnya Dominator GT/GTX, seri Dominator Platinum tentunya menawarkan modul memori premium dengan performa tinggi. Salah satu dari seri Dominator Platinum yang singgah pada lab JagatReview kali ini adalah Corsair Dominator Platinum 2133Mhz 16GB Kit.
Mari simak memori ini lebih dekat!
Spesifikasi

Berikut ini spesifikasi Corsair Dominator Platinum 2133Mhz 16GB Kit (CMD16GX3M4A2133C9) sesuai dengan yang tertera pada website-nya :
- Warranty : Lifetime
- Size : 16GB Kit (4 x 4GB)
- Performance Profile : XMP
- Fan Included : No
- Tested Voltage : 1.5 V
- Speed Rating : PC3-17066 (2133MHz)
- Tested Latency : 9-11-10-30
Gallery
Corsair Dominator Platinum dikemas dalam packaging yang cukup mewah, berbeda dengan ‘blister pack’ yang biasa kami temui pada Dominator GT.



Biasanya Dominator GT/GTX didominasi warna hitam-merah, tetapi Dominator Platinum memiliki paduan warna yang berbeda, yaitu hitam-perak. Selain itu, perbedaan yang cukup ketara antara Corsair Dominator Platinum dengan Dominator GT/GTX adalah adanya sebuah pelat aluminium yang melingkupi sirip heatspreadernya, seperti yang terlihat dibawah ini :

Inilah penampilan satu modul Corsair Dominator Platinum. Perhatikan juga ada sebuah konektor ‘Corsair Link Interface’ di sebelah pojok kanan modul memori yang memungkinkan Anda untuk memasang Corsair Airflow PRO (dijual terpisah)..

*klik untuk memperbesar*
Pada Dominator Platinum, Anda mendapat sebuah “Light Bar” terpasang pada setiap modulnya, untuk memberikan efek lighting yang menarik. Mulai bulan September 2012 ini, Corsair juga berencana menawarkan Light Bar tambahan (dijual terpisah) dengan warna berbeda.


Berikut ini efek pencahayaan yang diberikan oleh Dominator Platinum Light Bar :

Test Setup

Berikut ini adalah setup sistem yang kami gunakan:
- Prosesor : Intel Core i7-3930K @ 4000Mhz ( 40 x 100)
- Motherboard : MSI Big Bang Xpower II BIOS 1.4 & Intel DX79SI
- Memori : Corsair Dominator Platinum 2133 CAS9 16GB (4x4GB) Kit( CMD16GX3M4A2133C9)
- Graphic Card : nVIDIA GeForce GTX 570 Reference (732/950)
- Storage : Corsair ForceGT 120GB SSD
- Power Supply : Corsair AX 1200W
- CPU Cooling : Corsair H100 compact watercooling
- Casing : Corsair Carbide 500R White
- Monitor : Chimei 24”, 1920×1080
- OS : Windows 7 Ultimate 64-bit Sp1 Ultimate
- Driver VGA : nVIDIA Forceware WHQL 301.42
Dalam semua pengujian RAM di JagatReview, kami mematikan semua fitur power saving pada CPU dan juga OS untuk menjaga hasil kami agar tetap konstan. Prosesor Core i7-3930K ditetapkan pada speed 4000Mhz , sehingga hasil kami tidak terlalu berbeda jauh dengan hasil user biasa yang menjalankan sistemnya pada keadaan default.
Sebagian besar voltage yang kami gunakan pada pengujian adalah voltage AUTO atau default, kecuali :
- VCore (CPU Voltage): diset ke 1.250V dengan Loadline Calibration Enabled
- VccIO (CPU I/O Voltage) : AUTO/XMP atau diset ke 1.15V – 1.25V jika dibutuhkan
- VccSA( CPU SA Voltage) : AUTO/XMP atau diset ke 1.2- 1.25V jika dibutuhkan
- VDimm (DRAM Voltage) : Jika ada XMP, kami menggunakan VDimm dari XMP, jika tidak ada maka kami akan menggunakan voltage yang tertera pada spesifikasi produk.
Kami juga menyertakan performa RAM DDR3-1333 CL9-9-9-24 1T 4 x2GB (single rank) Quad channel sebagai baseline performance di platform X79 untuk perbandingan, karena sebagian besar user PC menggunakan konfigurasi tersebut pada keadaan default.
XMP (Xtreme Memory Profile)
Dulu, para user harus men-setting RAM mereka secara manual, dari mulai frekuensi kerja RAM, latency(timing), dan juga voltage. Namun, dengan makin berkembangnya teknologi, para produsen hardware membuat proses setting ini menjadi lebih mudah dengan memperkenalkan teknologi XMP (Xtreme Memory Profile). Dengan menggunakan platform dan memori yang mendukung XMP, user dapat menjalankan memori mereka dengan speed, timing dan voltage yang ditentukan produsen dengan hanya me-load XMP ini di BIOS motherboard yang digunakan.
Corsair Dominator Platinum yang datang ke lab kami memiliki XMP Rating pada DDR3-2133 Mhz, dengan timing 9-11-10-30 ,2T. Timing lengkap saat XMP dimuat dapat anda lihat dibawah ini (note : baik CPU-Z maupun AIDA64 salah mendeteksi tRAS dari XMP, di BIOS kami mendapat angka 30, namun di CPUz/AIDA kami mendapat 31. Timing lainnya sama seperti BIOS)

Kecepatan 2133Mhz dengan CAS Latency 9 bisa dibilang cukup kencang, tapi Dominator Platinum dapat mencapai rating tersebut hanya dengan VDimm 1.5V saja.
Lingkup Pengujian
Menguji perangkat memori melibatkan cukup banyak variabel, mulai dari frekuensi, timing, kompatibilitas, dan lain sebagainya. Maka dari itu, fokus dari semua pengujian memori yang dilakukan oleh JagatReview adalah ‘out-of-the-box performance & stability’. Jadi ruang lingkup pengujian memori yang kami lakukan terbatas pada :
- Performa XMP dari memori yang disertakan produsen pada berbagai aplikasi (sintetik dan real-life)
- Kestabilan Memori saat profil XMP dimuat
Pengujian overclockability pada setiap modul memori yang kami terima bisa dianggap sebagai BONUS, bukan pengujian utama, sebab modul memori yang sama dan dijual dalam satu paket sekalipun bisa memiliki overclockability dan/atau profil timing yanga berbeda. Perlu diingat juga bahwa overclockability dari sebuah modul memori tidak hanya ditentukan oleh kapabilitas modul memori nya saja, tetapi juga bergantung pada:
- Kualitas IMC (Integrated memory controller) yang ada pada suatu CPU tertentu, yang kadang berbeda
- Kompatibilitas suatu memori terhadap tipe Motherboard tertentu
Jadi, tingkat overclocking yang kami dapat pada setiap pengujian kami bisa jadi berbeda dengan apa yang Anda dapatkan, karena variabel-variabel yang kami sebut diatas.