[Review] “The Impossible” Menyelami Kengerian Bencana Tsunami dan Kisah Mengharukan Sebuah Keluarga
Delapan tahun telah berlalu dan memori mengenai malapetaka yang menimpa Thailand, Aceh, dan wilayah sekitarnya masih terngiang. Tsunami yang terjadi pada tahun 2004 silam memang merupakan salah satu bencana alam terdashyat sepanjang masa dan merenggut ribuan nyawa. Namun, di tengah malapetaka tersebut ada sejumlah keluarga yang masih bisa merasakan mukjizat. Tidak hanya selamat dari terpaan ombak yang hebat, mereka masih bisa bertemu kembali dengan semua anggota keluarganya meskipun dalam kondisi cedera parah. Salah satu keluarga tersebut adalah Alvarez Belon yang kisahnya diangkat ke layar lebar melalui film The Impossible.
Di penghujung tahun 2004, keluarga Belon berlibur di sebuah resort di Thailand. Liburan di daerah tropis yang awalnya terasa sempurna dengan cepat berubah menjadi malapetaka. Pada 26 Desember, nasib mereka dan ribuan keluarga lainnya berubah seketika saat tsunami menerpa daerah tersebut. Henry (Ewan McGregor), Maria (Naomi Watts), dan ketiga anaknya terpisah akibat terpaan ombak yang ganas. Dalam kondisi tubuh yang dipenuhi luka dan di tengah kondisi jalan yang hancur, kelima anggota keluarga Belon memulai usaha mereka yang nyaris mustahil untuk menemukan satu sama lain.
Diangkat dari kisah nyata, The Impossible menonjolkan kegigihan usaha keluarga Belon yang mengharukan dan inspirasional. “Ini bukan sekadar film survival,” tutur sutradara Juan Antonio Bayona (The Orphanage). “Film ini juga menekankan alasan yang membuat kita ingin bertahan hidup dan caranya. Ada sesuatu yang sangat kuat di balik peristiwa tragis dan berhubungan dengan kondisi manusia, sesuatu yang memengaruhi orang secara intim ketika mereka mendengar cerita ini.”
Realistis, mengerikan, dan mengharukan
Meskipun aslinya berasal dari Spanyol, keluarga Alvarez Beyon diperankan oleh jajaran aktor yang mayoritas berasal dari Inggris. Naomi Watts yang memerankan Maria berasal dari Inggris, sedangkan Ewan McGregor yang memainkan Henry berasal dari Skotlandia. Namun, perbedaan ini sama sekali tidak menjadi masalah, mengingat setiap pesan dan nilai yang ingin ditonjolkan dari pengalaman keluarga tersebut tetap tersampaikan dengan sangat baik. Suara orang menghirup ingus menjadi polusi suara dan usapan air mata menjadi pemandangan sampingan yang bisa dilihat di sekitar Anda.
Satu hal yang cukup mengganggu emosi dan perasaan adalah tingkat kerealistisan yang ditampilkan melalui efek-efek visual selama terjadinya tsunami. Ombak yang menerjang dan menggilas setiap orang dan barang yang ada di hadapan menghasilkan efek kengerian tersendiri. Penonton dibawa masuk ke dalam salah satu malapetaka terbesar sepanjang masa dan melihat siksaan yang dialami para korban, baik di dalam maupun di luar terpaan ombak, sebelum ataupun sesudah air surut. Potongan-potongan batang pohon, serta benda-benda tajam yang menerjang dan menusuk tubuh para korban cukup bisa membuat Anda meringis. Make-up masing-masing aktor pun terlihat sangat realistis, dengan tubuh penuh darah dan robekan daging yang terlihat nyata, serta tampilan wajah pucat layaknya zombie. Untungnya, masih ada paras cantik aktris asal Thailand, Ploy Jindachote (Hellgate), yang mencerahkan suasana di film ini.
Efek spesial yang disuguhkan film ini tampak sangat nyata, mencoba menarik penonton ke perasaan takut dan putus asa yang dialami setiap korban. Depresi, takut, dan sedih menjadi deretan emosi yang dirasakan selama menonton film ini. Jadi, perlu diingat bahwa film ini bukan merupakan pilihan hiburan yang tepat. Film ini justru membuat penonton menyadari kengerian sebuah bencana alam dan kegigihan seseorang untuk bertahan hidup untuk bertemu kembali dengan orang yang mereka sayangi. Solidaritas dan keinginan untuk saling membantu di antara korban pun menjadi hiasan yang mengharukan, sekaligus melegakan.
Kekuatan cerita The Impossible disempurnakan oleh kemampuan akting masing-masing pemeran. Tentunya, kelihaian McGregor (The Man Who Stare at Goats) dan Watts (Dream House) dalam seni peran sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Kemampuan mereka didukung dengan baik oleh tiga aktor muda yang berperan sebagai anak Alvarez Belon, yaitu Tom Holland, Oaklee Pendergast, dan Samuel Joslin yang mengawali debutnya dalam film ini. Menurut saya, The Impossible merupakan film drama terbaik yang pernah saya review selama tahun 2012 dan termasuk film yang wajib ditonton.
Tanggal rilis:
11 Oktober 2012 (Spanyol)
Genre:
Drama
Durasi:
114 menit
Sutradara:
Juan Antonio Bayona
Pemain:
Ewan McGregor, Naomi Watts, Tom Holland, Samuel Joslin, Oaklee Pendergast
Studio:
Apaches Entertainment