Tips Singkat Memotret Santap Malam Anda Di Restoran Dengan Etis
Jika Anda tengah bersantap siang atau malam dengan teman maupun keluarga di sebuah restoran, mungkin Anda akan menemukan beberapa pelanggan lain yang terlihat asyik memotret makanan yang mereka nikmati dengan kamera atau smartphone mereka. Biasanya, setelah memotretnya, maka foto tersebut akan diberi filter atau efek tertentu baru kemudian di-sharing di situs media sosial seperti Facebook atau Twitter. Sudah bukan hal yang aneh lagi untuk men-sharing foto makanan yang sedang disantap ke berbagai situs sosial media, tetapi tahukah Anda kalau di beberapa restoran sebenarnya tidak sopan untuk memotret makanan tanpa ijin?
Kebanyakan restoran yang melarang pelanggan untuk memotret makanan di restoran, seperti yang diberitakan pada New York Times, merasa terganggu dengan apa yang mereka lakukan. Selain dinilai sebagai kegiatan yang tidak etis, kegiatan memotret di restoran juga dinilai mengganggu para pelanggan lain yang juga tengah menyantap makanan mereka karena masih ada di antara para pemotret ini yang menggunakan lampu flash ketika mengambil foto, membuat sebuah distraksi.
Beberapa restoran di Indonesia mungkin tidak ada yang melarang pelanggannya untuk memotret makanan maupun minuman yang tersaji di meja. Namun tentunya, untuk dapat melakukannya dengan sopan, ada baiknya jika Anda yang juga hobi memotret makanan atau minuman ketika sedang berada di sebuah restoran mengikuti beberapa tips singkat berikut yang bersumber dari Pop Photo:
1. Jangan Menggunakan Lampu Flash
Lampu flash adalah menjadi alasan utama mengapa terdapat restoran yang melarang pelanggannya untuk memotret makanan atau minuman ketika sedang berada di restoran tersebut. Tidak hanya lampu flash akan membuat distraksi yang mengganggu pelanggan lain yang tengah menikmati makanannya, terkadang lampu flash yang berlebihan dapat membuat sebuah makanan terlihat murahan seperti contoh foto di atas.
Untuk beberapa restoran, memang menyediakan penerangan yang cenderung remang atau bahkan sedikit gelap. Hal inilah yang kemudian memicu seseorang untuk menggunakan lampu flash ketika memotret, walaupun lampu tersebut pastinya akan mengganggu. Untuk mencegah hal ini, sebaiknya Anda tidak menggunakan lampu flash dan coba untuk menaikkan ISO-nya saja. Bagi pengguna smartphone, ponsel pintar model saat ini sudah banyak yang menyediakan setting untuk mematikan flash ketika menggunakan Night Mode sekalipun. Tak perlu ragu untuk mencoba memotret dalam mode tersebut tanpa flash, karena masakan yang hendak Anda foto bukanlah benda bergerak sehingga akan mudah untuk mendapatkan foto tanpa terjadi blur.
2. Kecilkan Tingkat Brightness Pada Ponsel Anda
Walau tidak menggunakan lampu flash sama sekali, layar ponsel yang terlalu terang ternyata juga dapat mengganggu pelanggan sekitar terutama di restoran dengan penerangan lampu yang cenderung remang atau gelap. Apalagi jika Anda menggunakan tablet berkamera yang ukuran layarnya jauh lebih besar ketimbang sebuah ponsel biasa. Selain itu, layar ponsel yang terlalu terang bisa menarik perhatian pelanggan dan membuat Anda ditatap oleh banyak orang terutama yang merasa terganggu. Solusi terbaik adalah mengecilkan tingkat brightness pada perangkat gadget Anda dan langsung matikan screen (lock ponsel) setelah Anda selesai memakainya untuk memotret.
3. Matikan Suara Shutter Shot
Mungkin untuk sebagian orang, suara shutter ketika tengah mengambil foto enak untuk didengar. Namun jika suara shutter tersebut terlalu kencang, sudah pasti dapat membuat distraksi mengganggu lainnya untuk para pelanggan yang berada di restoran yang sama. Terlebih jika restoran tersebut tidak memasang musik yang terlalu keras dan cenderung pelan, maka suara shutter ketika memotret akan terdengar sangat jelas.
Jika kamera Anda, baik DLSR maupun smartphone, memiliki fungsi silent shot atau suara shutter dapat dimatikan, lebih baik matikan segera. Untuk yang tidak memiliki fungsi tersebut, cukup foto makanan Anda sekali atau dua kali pengambilan lalu simpan kamera tersebut ke dalam tas supaya tidak terlalu mengganggu pelanggan lain. Memotret makanan atau minuman di dalam restoran seharusnya tidak membutuhkan lebih dari sepuluh kali foto, bukan?
4. Pilihlah Foto Terbaik Jika Anda Berniat Untuk Men-share Foto Tersebut
Walau sebagian restoran melarang pemotretan makanan karena distraksi yang ditimbulkan, terdapat juga alasan lain yang menjadi dasar dari larangan tersebut. Salah satunya adalah karena mereka tidak mau masakan yang telah mereka buat dengan susah payah terlihat jelek dan murahan ketika diambil oleh pelanggan terutama orang awam yang memotretnya dengan bermodal ponsel berkamera.
Tidak semua jepretan hasil ponsel berkamera pasti hasilnya akan jelek, tetapi ada baiknya Anda memilah-milah terlebih dahulu foto yang hendak Anda share ke media sosial supaya masakan tersebut memang terlihat berkualitas dan nikmat untuk dimakan. Memberikan terlalu banyak efek dan filter juga dapat merusak kualitas foto yang sebenarnya bisa terlihat bagus tanpa keduanya, sehingga Anda perlu pintar dalam menyeleksi foto serta filter seperti apa yang hendak Anda gunakan.
Jika Anda memiliki tips-tips lain yang juga berguna, Anda bisa langsung saja memberi komentar untuk ditambahkan pada artikel ini. Akhir kata, silahkan mencoba berbagai tips singkat di atas untuk dapat memotret masakan di sebuah restoran dengan etika yang sopan. Jangan lupa juga untuk share foto masakan yang terlihat bagus supaya memang dapat menggugah selera orang yang melihatnya nanti.