Infografik: Pengguna Banyak Habiskan Waktu Membaca e-Book di Smartphone
Kemajuan piranti digital cukup banyak mengubah kebiasaan masyarakat, salah satunya kebiasaan membaca. Dengan hadirnya smartphone dan tablet, perkembangan koran, majalah dan buku digital pun semakin pesat karena semuanya dengan mudah bisa diakses langsung dengan piranti digitalnya tersebut. Kebiasaan membaca media cetak pun cukup banyak tergusur dengan hadirnya piranti digital seperti smartphone dan tablet. Dan nampaknya, prediksi yang menyatakan bahwa smartphone bisa menjadi kendaraan untuk masa depan buku cukup terjawab alasannya melalui penelitian yang dilakukan oleh sebuah perusahaan e-reader bernama Readmill.
Dari dua piranti digital yang saat ini tengah populer, yakni smartphone dan tablet, ternyata terdapat kebiasaan menarik yang berkaitan dengan membaca buku di piranti digital tersebut. Meskipun tablet memiliki layar yang lebih lebar, namun menurut penelitian Readmill, ternyata smartphone malah menjadi pilihan banyak penggunanya sebagai alat untuk membaca buku. Readmill sendiri dikenal memproduksi aplikasi mobile e-reader di platform iOS yang menawarkan pengalaman membaca yang lebih baik dibanding aplikasi bawaan iOS iBook, juga dikenal memiliki sumber pendapatan lain dari menjual data tentang aktifitas membaca kepada para penerbit, toko digital dan developer.
Readmill menemukan bahwa ternyata, pengguna smartphone lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membaca e-book dibanding pengguna tablet. Layar smartphone yang lebih kecil ternyata tak menyurutkan keinginan penggunanya untuk membaca buku, majalah dan koran melalui pirantinya tersebut. Menurut Henrik Berggren, CEO dan pendiri perusahaan yang berbasis di Jerman tersebut, secara keseluruhan ternyata orang-orang menghabiskan lebih banyak waktunya untuk membaca buku di smartphone dibanding di tablet. Selain itu, menurut data yang dikumpulkan Readmill juga menunjukkan bahwa orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu membaca setiap buku di smartphone mereka, lebih sering membuka buku mereka di smartphone, dan lebih sosial lagi dibanding dengan membuka buku secara umum.
Berggren juga menunjukkan data dari jumlah waktu yang dihabiskan orang untuk menyelesaikan membaca sebuah buku berdasarkan negara asalnya. Readmill sendiri memiliki lebih banyak pengguna yang berasal dari Amerika Serikat dibanding negara lain, diikuti dengan Jerman sebagai negara asalnya. Menurut data tersebut, orang Amerika menghabiskan sekitar 30 jam per buku sementara orang Jerman menghabiskan hingga 36 jam. Salah satu hal yang mungkin menjadi penyebab lebih lambatnya waktu baca orang Jerman adalah karena banyak dari orang Jerman yang menggunakan transportasi umum dimana hal ini bisa menyebabkan banyak gangguan yang dialami selama membaca buku sehingga waktu membaca mereka terpotong-potong dan tidak bisa cepat selesai.