BlackBerry Tak Mau Dianggap Perusahaan Mau Runtuh
Beberapa waktu lalu, salah satu periset pasar teknologi terkemuka, Gartner sempat merekomendasikan ke pengguna smartphone BlackBerry agar segera berpindah ke perangkat besutan vendor lain. Ini mengingat nasib BlackBerry sedang berada di ujung tanduk, memasuki masa “keruntuhan”. Namun, rekomendasi ini langsung dibantah keras oleh pihak BlackBerry.
“Kami mengakui dan menghormati pendapat dari pihak luar tentang berita BlackBerry baru-baru ini. Namun, banyak kesimpulan yang diberikan Gartner tentang dampak potensial dari penjualan atau strategis alternatif lainnya, kesemuanya murni spekulatif,” tulis BlackBerry dalam sebuah pernyataan resminya, dilansir Computer World.
Dalam laporan rekomendasi itu, Garnet juga mendesak klien perusahaan agar segera mencari alternatif baru dari smartphone maupun layanan BlackBerry Enterprise Service (BES) 10 dalam waktu enam bulan ke depan.
Sementara itu sanggahan yang dilontarkan BlackBerry perilah layanan enterprise-nya tersebut, pihaknya menegaskan tetap akan memberikan dukungan penuh terhadap perusahaan yang telah mengadopsi BES 10. Bahkan hingga saat ini, sudah ada lebih dari 25 ribu server yang telah dilakukan uji komersial dan instalasi.
Beberapa hari lalu, BlackBerry sempat mengungkapkan, pihaknya telah menderita kerugian sekitar US$ 950 juta pada kuartal kedua tahun ini. Perusahaan juga berencana memotong jumlah karyawannya hingga 4.500 dari 12.500 orang yang ada. Hal ini juga yang turut memicu Gartner hingga menyimpulkan, BlackBerry akan segera runtuh dalam waktu tiga hingga enam bulan ke depan.
“BlackBerry sedang dalam tahap restrukturisasi dan mengejar alternatif strategis untuk meningkatkan fokus di bisnis inti perusahaan. Kami tetap berpegang teguh dalam misi kami untuk memberikan solusi manajemen mobile yang paling aman dan kuat ke pelanggan kami,” klaim BlackBerry.