Mayoritas Orang Vietnam Beli iPhone Karena Gengsi
Masyarakat di Vietnam merupakan satu dari sedikit negara berkembang yang paling memprioritas merek saat membeli smartphone. Tidak peduli harganya selangit dan terdapat fitur canggih, merek sama halnya dengan status pemakainya. Masalah gengsi menjadi segalanya. Dalam hal ini, Apple yang terkenal sebagai merek premium nan maha, menjadi incaran para pembeli smartphone dan tablet di negara komunis itu.
Penjualan perangkat Apple di Vietnam naik tiga kali lipat dalam tiga bulan pertama tahun ini. Bahkan, pertumbuhannya lima kali lebih cepat dibanding India, pasar smartphone nomor tiga dunia yang membuat Apple mesti bertempur meraih pangsa pasarnya. Bagi Apple, Vietnam saat ini merupakan pasar yang memiliki pertumbuhan tercepat dibanding negara lainnya.
“Ini harga lebih dari dua bulan gaji saya. Namun, saya membutuhkannya untuk merasa lebih percaya diri ketika bergaul dengan teman dan kolega saya.” kata Pham My Linh (23), salah seorang karyawan di Vietnam, seperti dikutip dari NDTV.
Yang cukup unik ialah, lonjakan permintaan perangkat Apple ini datang di saat pertumbuhan ekonomi Vietnam tengah melamban sejak 2009. Ironisnya menurut data 2013 versi IMF, pendapatan per kapita orang Vietnam pun masih di bawah US$ 1.900. Banyak usaha bisnis yang ditutup dan tingginya tingkat kredit macet di negara tempat asal pencipta game fenomenal Flappy Bird Dong Nguyen itu.
Namun nyatanya, menurut penjual smartphone di sana, banyak masyarakat Vietnam yang ‘kelaparan’ akan status sosialnya. Mayoritas dari mereka menganggap, dirinya bisa dikatakan berhasil, bila mengenakan atau memakai sejumlah barang mahal dan premium, termasuk iPhone. Di Vietnam pun, Apple juga telah memotong harga sejumlah perangkatnya dan menawarkan cicilan.
“Ada banyak orang di luar sana yang sebenarnya tidak mampu membeli iPhone, namun tetap ingin terlihat kaya. Itulah sebabnya mengapa toko-toko seperti saya dapat melakukannya dengan baik,” kata Nguyen Duc Hai, 33 tahun.
Menurut data yang dirilis periset pasar teknologi GfK, smartphone telah menyumbang 77 persen dari penjualan ponsel di Vietnam pada tahun lalu. Jumlah tersebut naik 135 persen dari tahun sebelumnya. Sementara penjualan tablet juga telah melonjak 250 persen karena dibantu penurunan harga jual hampir 27 persen.