Overclocking dengan ASUS ROG Maximus VI Extreme
Uji OC I – Aircooling
Sebagai awal dari rangkaian uji overclocking kami, kami mencoba melakukan overclocking dengan masih menggunakan pendingin udara/aircooling. Ada 2(dua) skenario yang hendak kami uji disini, yaitu:
1) Skenario ‘Easy OC’ : Melakukan overclocking mudah dengan bantuan profil BIOS – ASUS Optimal Mode
2) Skenario ‘Manual OC’: Overclocking dengan setting manual
Spesifikasi PC yang akan kami gunakan disini adalah:
- CPU : Intel Core i7-4770K
- Motherboard: ASUS ROG Maximus VI Extreme (Intel Z87 Chipset)
- RAM: Corsair Vengeance Pro DDR3-2800C12 8GB Kit(2x4GB)
- VGA : ASUS Radeon R9 290X 4GB (Reference Design)
- SSD: Kingston HyperX 3K 120GB
- PSU: Corsair AX1200i
- Pendingin CPU: Noctua NH-D14
- OS: Windows 7 Ultimate SP1 64-bit
Sedangkan untuk mengukur kenaikan performa dari keadaan default, kami menggunakan beberapa benchmark sintetik berikut ini:
Cinebench R15

Benchmark ini mensimulasikan sebuah proses rendering gambar 3D. Yang dibebani oleh benchmark ini adalah prosesor, dan sebagian kecil memori.
HWBOT Prime

Benchmark yang dibuat oleh situs overclocking www.hwbot.org ini merupakan sebuah multithreaded CPU benchmark yang akan melakukan sejumlah perhitungan akan bilangan prima. Benchmark ini memakan waktu singkat(kurang dari 30 detik), dan semakin besar angka yang ditampilkan berarti CPU anda semakin kencang.
3DMark 11 Physics Test

Merupakan satu buah test pada benchmark 3DMark 11 yang bertugas hanya untuk menguji kecepatan CPU dan RAM memproses simulasi perhitungan physics dengan Bullet Open Source Physics Library.
Baik, mari mulai!
Easy OC
Setting ‘Easy OC’ ini kami dapatkan dengan hanya me-load mode ‘ASUS Optimal’ pada UEFI BIOS. Kami sendiri pun terkejut ketika menyadari bahwa mode ‘ASUS Optimal’ ini ternyata melakukan overclocking CPU ke tingkat yang cukup tinggi, bahkan me-load setting timing RAM. Berikut screenshot BIOS saat mode ASUS Optimal kami hidupkan
*klik untuk memperbesar*




Dan berikut ini konfigurasi sistem setelah ‘ASUS Optimal’ Mode di-load, sesuai dengan yang dibaca oleh CPU-Z:
*klik untuk memperbesar*

Terlihat diatas bahwa profil ‘ASUS Optimal’ akan melakukan setting sebagai berikut:
- CPU Multiplier : 46x
- CPU BCLK: 100Mhz
- CPU Cache Ratio: Default (39x)
- DRAM Speed: DDR3-2400Mhz
- DRAM Timing: 12-14-14-36 2T
- CPU VCore: 1.3V
- DRAM Voltage: 1.65V
Manual OC
Disini, kami mencoba melakukan setting overclock secara manual, dengan setting:
- CPU Multiplier : 47x
- CPU BCLK: 100Mhz
- CPU Ring Ratio: 42x
- DRAM Speed: DDR3-2800Mhz (XMP)
- DRAM Timing: 12-14-14-36 2T (XMP)
- CPU VCore: 1.3V
- CPU Cache Voltage: 1.15V
- DRAM Voltage: Auto( 1.65V by XMP)
Berikut ini screenshot setting BIOS yang kami gunakan:
*klik untuk memperbesar*




Dan berikut ini screenshot CPU-Z dari setting diatas:
*klik untuk memperbesar*

Performance Test
Berikut hasil benchmark dari kedua setting overclock yang kami lakukan, dibandingkan dengan nilai sistem saat keadaan default(‘Load optimized defaults’ di BIOS):



Hasil overclocking menggunakan mode ‘ASUS Optimal’ (Easy OC), mampu meningkatkan performa CPU sekitar 8 – 15%. Perbedaan ini makin kentara untuk benchmark yang sensitif terhadap performa memori seperti 3DMark11 Physics, dengan skor meningkat hingga hampir 30%. Di sisi lain, konfigurasi overclocking manual yang kami lakukan mampu memberikan sedikit lagi performa ekstra karena CPU-nya berjalan 100Mhz lebih tinggi.
Bonus: Uji Profile Memori dan BCLK
Pada Maximus VI Extreme, ASUS memberikan banyak sekali preset untuk melakukan berbagai macam setting, menyesuaikan dengan kebutuhan overclocker-nya. Yang tersedia cukup banyak pada motherboard ini adalah berbagai macam preset untuk bermain-main dengan BCLK(Base Clock), dan juga frekuensi memori, seperti yang terlihat di bawah ini:

Kami mencoba me-load kedua preset diatas, satu untuk BCLK dan satu untuk memori, untuk melihat seberapa jauh manfaat-nya untuk setting sistem kami.
Load 195 BCLK Profile
Disini ASUS memberikan preset untuk mencapai BCLK setinggi-tingginya, dan kami menguji preset BCLK 195Mhz. Kami cukup terkejut saat sistem masih mampu booting di BCLK 195Mhz seperti yang terlihat pada CPU-Z berikut ini:
*klik untuk memperbesar*

Bagi CPU Haswell yang memiliki multiplier CPU terbuka, overclocking BCLK sebenarnya tidak terlalu diperlukan kecuali untuk kebutuhan fine-tuning. Namun disini ASUS berusaha membuktikan bahwa motherboardnya sanggup menjalankan prosesor ini pada BCLK tinggi, seandainya dibutuhkan.
Load 3930 DRAM Freq.
Berikutnya, ASUS memberikan preset untuk mencapai frekuensi memori tinggi (diatas DDR3-3900 keatas). Disini kami mencoba untuk me-load presetnya, namun sedikit menurunkan setting kecepatan memori kami untuk bisa booting dengan stabil, dan dengan preset ini kami bisa menjalankan RAM kami di modus single-channel pada kecepatan setidaknya DDR3-3100Mhz:

Berikutnya: Overclocking dengan bantuan pendingin ekstrim!